REMBANG – Pemerintah Desa Purworejo keluar sebagai terbaik ketiga se-Jawa Tengah, dalam penanganan stunting 2024. Pasalnya, selama 2024, di desa tersebut, tak ada kasus stunting baru. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang, Slamet Haryanto menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar penilaian desa berkinerja baik, dalam pelaksanaan konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting. […]
Source link
Category: Uncategorized
-
Purworejo, Desa Terbaik Ketiga se-Jateng dalam Penanganan Stunting
-
Kurangi Angka Pengangguran, Pemkab Kendal Gelar Job Fair 2025
KENDAL – Sebanyak 19 perusahaan ikut serta dalam job fair 2025, yang digelar di Sport Center lingkungan Stadion Utama Kebondalem, Selasa (12/8/2025) hingga Kamis (14/8/2025). Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Kendal, Cicik Sulastri menyampaikan, job fair digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kendal. “Pada job fair, sudah ada 6 ribu para […]
Source link -
Pola Pelatihan dan Penempatan di Kabupaten Semarang, Efektif Turunkan Angka Pengangguran
UNGARAN – Sekretaris Komisi A DPRD Jawa Tengah, Juli Krisdianto menilai, program pemberdayaan masyarakat dengan pola pelatihan dan penempatan yang dilaksanakan Pemkab Semarang, efektif untuk menurunkan angka pengangguran. Dia memuji langkah-langkah tepat yang dilakukan oleh Bupati Semarang dan jajarannya. Sehingga, program itu mampu menempatkan banyak angkatan kerja, terutama di perusahan garmen yang membutuhkan. “Sebelumnya, tentu […]
Source link -
Dari Beasiswa Miliaran Rupiah hingga Pembebasan PBB, Ini Program Prioritas Pemkab Sragen – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
SRAGEN – Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, memaparkan sejumlah program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan, saat menghadiri Peringatan Haul ke-25 Al Maghfurlah Simbah KH Hadits di Bangle, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Senin (11/8/2025).
Salah satunya, program beasiswa bagi putra-putri Sragen, yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp3 miliar. Selain itu, Pemkab Sragen menyediakan Sekolah Rakyat dengan fasilitas seragam, SPP, dan konsumsi secara gratis, bagi siswa SD dan SMP.
“Saat ini, Sekolah Rakyat masih memiliki kuota 50 siswa SD dan 20 siswa SMP yang belum terpenuhi,” urainya.
Kebijakan strategis lainnya, pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi masyarakat miskin, guru dengan penghasilan tertentu, veteran pejuang kemerdekaan, dan penyandang disabilitas. Pembebasan PBB berlaku setelah proses pendataan. Masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lanjut di kantor desa/kelurahan atau Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Sragen.
Bupati Sigit juga menegaskan tiga program utama pemerintah daerah, yaitu pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan penataan wilayah agraria.
Khusus pada pengentasan kemiskinan, pemerintah melaksanakan program pembebasan desa dari rumah tidak layak huni. Saat ini telah terdapat tiga desa yang terbebas dari rumah tidak layak huni, dan tahun ini ditargetkan bertambah menjadi sepuluh desa.“Insyaallah, dari tahun ke tahun Kabupaten Sragen akan bebas dari rumah tidak layak huni, masyarakat akan semakin sejahtera, dan dapat hidup dengan sehat,” tutur bupati.
Sigit mengimbau masyarakat untuk turut mengawasi pembangunan infrastruktur, agar pelaksanaannya sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
“Pembangunan infrastruktur mohon turut diawasi, spesifikasinya dilihat, jalurnya apakah sudah benar,” pesannya.
Penulis : Kufita/Yuli DiskominfoSragen
Editor : WH/DiskominfoJtg -
Hoka dan Adidas Buru Lulusan Balai Latihan Pemprov Jateng
Batang, Infojateng.id – Program pelatihan kerja yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, kembali membuktikan kualitasnya di dunia industri.
Sejumlah lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) binaan Pemprov kini menjadi buruan perusahaan brand internasional ternama, mulai dari produsen sepatu olahraga Hoka hingga raksasa apparel Adidas.
Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (Biptak) Disperindag Jawa Tengah, salah satu yang melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Ada sebanyak 50 peserta pelatihan diserap oleh perusahaan, yakni PT Bintang Indokarya Gemilang Brebes 25 orang, PT Yih Quan Footwear Indonesia Batang 19 orang dan PT Ara Shoes Kabupaten Semarang 6 orang.
Kepala Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (Biptak), Sri Purwanti mengatakan, para peserta diberi bekal hard skill, soft skill, serta pengelolaan keuangan pribadi.
“Pelatihan diberikan selama 20 hari secara gratis, sekaligus asrama dan makan tiga kalo sehari,” ujar Sri Purwanti, saat menyerahkan peserta hasil pelatihan di PT Yih Quan Footwear Indonesia Batang, Senin (11/8/2025).
Dijelaskan, Biptak yang dipimpinnya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah mitra, untuk penyaluran tenaga kerja hasil pelatihan.
Sejauh ini, kata dia, perusahaan besar yang ada di Jawa Tengah antusias menerima para tenaga kerja hasil pelatihan.
“Kita bekali mereka, dan kita salurkan ke industri. Alhamdulillah, kita dipercaya oleh brand-brand ternama, seperti PT Yih Quan Footwear Indonesia yang memproduksi sepatu Hoka, PT Bintang Indokarya Gemilang memproduksi sepatu Adidas,” ungkapnya.
Sri Purwanti menambahkan, pelatihan serta penyaluran tenaga kerja di perusahaan tersebut, seiring dengan kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dalam menekan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan.
“Tahun ini ada 500 peserta pelatihan dari anggaran APBD, dan ditambah 100 peserta dari dana CSR. Di anggaran perubahan kami rencanakan ada 150 peserta. Dan 99 persen diterima di perusahaan,” tuturnya.
Human Resources (HR) Reqruitment PT Yih Quan Footwear Indonesia Batang, Bunayya Fahmi Nurrosyad menyampaikan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan BLK maupun Biptak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Selama ini, kerja sama yang kita lakukan memang berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Artinya, dari pihak perusahaan bisa mengakomodir keinginan dari BIPTAK, juga dari pihak Biptak-nya atau Disperindag juga mampu mengakomodir kebutuhan yang memang perusahaan inginkan,” kata Fahmi.
Pihaknya mengakui, Sumber Daya Manusia (SDM) hasil binaan Biptak memiliki kualitas unggul terutama di hard skill dan soft skill.
“Pasti kita merasakan adanya perubahan ya, adanya perbedaan yang signifikan. Antara SDM yang tanpa pelatihan dan juga SDM yang setelah mendapatkan pelatihan, itu pasti kita merasakan ada perbedaannya. Dari segi hard skill, pasti akan berbeda dari orang yang dilatih ataupun yang tidak,” imbuhnya.
Menurutnya, kerja sama tersebut perlu dilakukan secara berlanjut dan ditingkatkan, baik peran pemerintah, swasta, hingga masyarakat.
“Peran juga dari di masyarakat, sinergitas, akhirnya disalurkan oleh perusahaan yang membutuhkan,” terangnya.
Sementara itu, peserta pelatihan Biptak Disperindag Jawa Tengah, Ikmal R, menyatakan senang, karena tidak menyangka bisa diterima kerja di perusahaan besar yang memproduksi sepatu brand internasional, Hoka.
“Senang dan tidak menyangka bisa diterima kerja di sini. Karena ini perusahaan besar,” ungkap Ikmal.
Menurut Ikmal, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki peran besar atas terwujudnya keinginan dalam menerjuni dunia kerja di industri.
“Saya dilatih selama 20 hari gratis, dapat asrama juga makan. Jadi, bekal itu yang membuat saya diterima di perusahaan ini,” lanjutnya.
Nantinya, pendapatan bulanan dari hasil kerja di PT Yih Quan Footwear Indonesia akan Akmal manfaatkan untuk kebutuhan hidup, masa depan, dan membantu ekonomi orang tua.
“Selain hard skill dan soft skill, kami juga diajari mengelola keuangan,” tandasnya. (eko/redaksi)
-
Diseminasi LINDA Jadikan Model Pengembangan Inovasi Baru
Cilacap, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPEDA) menggelar Diseminasi Hasil Lomba Inovasi Daerah (LINDA) Tahun 2025, di Ruang Aula Lantai 2 Bappeda Kabupaten Cilacap, Senin (11/8/2025).
Kegiatan itu dilaksanakan untuk mempromosikan dan mengembangkan inovasi-inovasi yang dihasilkan Perangkat Daerah di Lingkungan Kabupaten Cilacap.
Acara digelar secara Luring yang dihadiri oleh Perwakilan dari Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Cilacap, Para Camat dan Lurah di wilayah Kota dan Camat Majenang, Kepala Puskesmas di wilayah Kota, para Pimpinan Perguruan Tinggi di Wilayah Kabupaten Cilacap.
Sedangkan yang mengikuti kegiatan secara daring diikuti oleh Camat di luar wilayah kota Cilacap dan para stakeholder di wilayah Kabupaten Cilacap.
Dalam sambutannya, Sekretaris Bappeda Cilacap, Imam Jauhari menyampaikan bahwa maksud dari kegiatan Diseminasi Hasil LINDA tahun 2025 adalah untuk menyampaikan inovasi juara-juara LINDA 2025 dari tiga kategori sehingga dapat diketahui oleh stakeholder dan dapat dijadikan model pengembangan inovasi di masing-masing OPD / Instansi.
Dalam kesempatan tersebut ada 5 (lima) inovator yang memaparkan hasil inovasinya yaitu Mobile Apps CISA (Cilacap Smart ASN) dari BKPSDM Kabupaten Cilacap, Inovasi Sibermaya (Sistem Informasi dan Berita Masyarakat Cilacap Bercahaya dari Diskominfo Cilacap, BIMAKU ( Bimbingan dan Konsultasi ) Desa sebuah inovasi dari Kecamatan Majenang.
Kemudian Inovasi Digital Desa Margasari (Digides) dan ANDI Smart ( Anjungan Digital Mandiri) dari Kecamatan Sidareja, dan pemaparan yang terakhir PERI GIGIKU (Periksa Gigi Lebih Dekat di PKD dan PUSTU) sebuah inovasi dari Puskesmas Kroya 1.
Dengan adanya diseminasi hasil LINDA Tahun 2025, diharapkan inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan daerah, serta meningkatkan kesadaran dan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan inovasi-inovasi baru. (eko/redaksi)
-
Logo 80 Menyerupai Burung Kepodang Emas, Ini Filosofinya
Klaten, Infojateng.id – Pada perayaan Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Tengah ada sentuhan simbolis penuh makna. Logo “80” bukan sekadar angka biasa, melainkan dibentuk menyerupai burung Kepodang Emas, satwa khas Jawa Tengah.
Logo tersebut terlahir dari Yusup Kristiyanto warga Dusun Tunggul, RT 03 RW 4, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
Menurutnya, desain angka 80 yang dibuatnya itu menggambarkan seekor burung Kepodang Emas sedang meloloh atau menyuapi makan anaknya. Itu memberikan kesan atas slogan “Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” yang diusung Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Yusup menjelaskan, burung Kepodang Emas telah lama menjadi simbol kearifan lokal di daerah Jawa Tengah. Suaranya merdu, bulu kuning keemasannya indah, serta mempunyai karakter penuh perhatian pada anaknya.
Hal itu dia anggap mengilhami semangat kebersamaan dan kepedulian.
“Makna kata meloloh mengacu pada proses memberi makan pada anaknya. Artinya itu Ngopeni supaya bisa bertumbuh. Burung Kepodang Emas juga dikenal dengan keindahan bulunya dan perilaku baik suka membersihkan diri (Nglakoni) dengan merasakan kehidupan nyata, menghilangkan berbagai keburukan supaya bisa mapan,” ujar Yusuf saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/8/2025).
Tamatan akuntansi di sebuah sekolah kejuruan itu menambahkan, Kepodang Emas melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti.
Selain itu, juga sering dikaitkan dengan simbol kejayaan, kemakmuran, serta keberlanjutan.
“Sehingga hal ini dirasa selaras untuk merepresentasikan semangat pemerintah dalam Ngopeni serta Nglakoni Jawa Tengah dengan kesederhanaan, totalitas, serta ketulusan hati, dalam mewujudkan seluruh masyarakat Jawa Tengah yang mapan serta bertumbuh. Filosofi inilah yang mendasari terbentuknya desain logo semangat Hari Jadi ke-80, menuju Jateng Mapan dan Tumbuh,” ungkapnya.
Logo tersebut mengemas pesan yang sederhana namun mendalam, yakni Jawa Tengah telah mapan di usianya yang ke-80 tidak berhenti berkembang, tetapi terus bertumbuh seperti anak Kepodang yang kelak akan terbang mandiri.
Filosofi ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan bukan akhir perjalanan, melainkan bagian dari siklus kehidupan yang terus dipelihara.
Dengan visual elegan dan narasi yang kuat, peringatan Hari Jadi Jateng tahun ini diharapkan bukan hanya soal angka, melainkan refleksi perjalanan panjang dan tekad, untuk menatap masa depan dengan hati memelihara serta langkah yang mantap.
“Harapan saya, apa yang telah menjadi visi dan misi Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur yaitu Ngopeni Nglakoni benar-benar dapat dirasakan semua lapisan masyarakat di Jawa Tengah. Sehingga Jawa Tengah benar-benar mapan dan terus bertumbuh,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi, menuturkan, penentuan logo Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah dilakukan melalui sayembara. Hal itu untuk memberikan ruang kreatif sekaligus melibatkan masyarakat secara langsung.
“Jadi tiap tahun kita lakukan sayembara untuk menentukan logo hari jadi Jawa Tengah, termasuk Hari Jadi Ke-80 ini. Sehingga tidak semata-mata dari internal, tapi masyarakat luas untuk ikut berkontribusi,” ujar Agung.
Dijelaskan, antusias masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti sayembara kali ini. Ada sebanyak 632 peserta yang mengirimkan karya logo.
“Semua karya peserta sangat bagus. Sehingga dilakukan seleksi secara obyektif dan profesional,” ungkapnya.
Menurutnya, logo yang terpilih dan ditampilkan bukan hanya sebagai angka, tetapi memiliki filosofi dan harapan bersama untuk Jawa Tengah ke depan.
“Tentu makna dan filosofi logo seiring dengan visi misi Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah, serta tema Mapan dan Bertumbuh,” tambahnya.
Sehingga, papar Agung, Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah menjadi momentum kesadaran dalam membangun dan berkontribusi secara bersama untuk Jawa Tengah lebih baik.
“Perayaan akan digelar secara penuh kesederhanaan tapi memiliki nilai semangat untuk menjadi lebih baik, Ngopeni Nglakonh Jawa Tengah, sehingga bisa mapan dan bertumbuh,” terangnya.
Lewat Laptop
Di balik kemegahan logo 80 tahun HUT Jawa Tengah itu ada cerita seru sekaligus haru dari penciptanya.
Yusup Kristiyanto harus berhari-hari corat-coret kertas HVS untuk menuangkan ide dengan penuh filosofis. Mulai dari huruf Jawa, tokoh pewayangan, hingga akhirnya menemukan inspirasi dari seekor burung Kepodang Emas.
“Logo itu sebenarnya burung Kepodang Emas sedang memberi makan anaknya. Kalau dilihat angka delapan itu induknya dan nol itu anaknya. Keduanya bertemu paruhnya. Seperti induk memberi makan anaknya,” kata Yusup.
Setelah sketsa di HVS, Yusup lantas memproses desain itu melalui laptop yang dibelinya bekas dengan harga Rp 800 ribu beberapa tahun lalu.
“Laptop itu saya beli dari tukang servis, Rp 800 ribu. Kondisinya ya begitu adanya,” tuturnya.
Bukan hanya itu, kemampuan mendesain logo ternyata didapat dari belajar otodidak. Yusup pernah bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan percetakan di Yogyakarta.
Tiap hari ia akrab dengan buku. Di sela-selanya, ia getol membaca dan mempelajari desain kover buku yang dibaca.
“Saya dulu hanya OB di sebuah usaha percetakan. Dari situ saya suka membaca dan belajar desain,” kisahnya.
Bahkan Yusup pernah membuat buku cerita dan belajar anak dengan panduan bergambar.
“Buku itu dicetak dan jual di toko-toko buku,” imbuhnya.
Bermodal semangat, Yusuf kini dapat berbangga karena logo yang dilahirkan dari buah kreatifnya terpampang di platform-platform digital maupun baliho di daerah-daerah dalam Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah.
“Saya senang dan saya asli orang Jawa Tengah yang membuat logo Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah,” ungkap Yusuf. (eko/redaksi)
-
Menyibak Sejarah Hari Jadi Jawa Tengah, Prof Singgih: Barometer Kemerdekaan Indonesia
SEMARANG – Pada 19 Agustus 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah genap berusia 80 tahun, sejak ditetapkan kali pertama oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), 19 Agustus 1945 silam. Waktu 80 tahun adalah perjalanan usia yang sudah matang, banyak pengalaman dan capaian. Penetapan secara de facto hari jadi Provinsi Jawa Tengah pada 19 Agustus 1945, […]
Source link -
Kapolres Pekalongan Gelar Pengajian dan Santunan Anak Yatim Piatu di Rumah Dinas
Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.
id I Kapolres Pekalongan, AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si bersama Ibu Ketua Cabang Bhayangkari Cabang Pekalongan Ibu Rosna Rachmad C. Yusuf, menggelar acara pengajian dan santunan anak yatim piatu di rumah dinas Kapolres Pekalongan pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat Polres Pekalongan, termasuk Wakapolres Kompol Muhammad Nurkholis, S.H., beserta Ibu, serta para Kabag, Kasat, Kasie, Kapolsek, Polwan, dan ASN Polres Pekalongan. Acara dimulai dengan pembacaan Surat Yasin yang diikuti dengan pemberian santunan kepada 35 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Al Maktab Simbang Kulon. Acara yang dihadiri juga oleh pimpinan panti, K.H. Mirza Khasbullah, ini menjadi momen penuh haru dan kebersamaan. Santunan diberikan langsung oleh AKBP Rachmad.
Dalam sambutannya, Kapolres menekankan pentingnya berbagi kepada sesama, khususnya kepada anak-anak yatim piatu yang membutuhkan perhatian lebih.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap anak-anak yatim piatu, sekaligus sebagai wujud tanggung jawab sosial kami di Polres Pekalongan. Semoga santunan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban mereka dan memberikan semangat untuk terus berkarya,” ujarnya.
Tak hanya pemberian santunan, acara juga dilanjutkan dengan ramah tamah antara para undangan dan anak-anak yatim piatu. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres dan Ibu Ketua Bhayangkari mengajak para peserta untuk saling berbagi kebahagiaan dan mendalami makna dari berbagi dalam kehidupan sehari-hari.
KH. Mirza Khasbullah selaku pimpinan Panti Asuhan Al Maktab Simbang Kulon, yang turut hadir dalam kegiatan ini, juga memberikan doa dan harapan agar seluruh anak yatim piatu senantiasa diberikan keberkahan dan pertolongan.
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian Polres Pekalongan terhadap anak-anak kami. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada semuanya,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Mirza Khasbullah, yang mengharapkan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan untuk seluruh umat, khususnya bagi anak-anak yatim piatu yang hadir dalam acara tersebut.
Santunan ini menjadi bukti nyata dari komitmen Polres Pekalongan dalam menjalankan tugas sosialnya serta memberikan dukungan moral dan materi kepada mereka yang membutuhkan. (afk)
-
Industri Furnitur Indonesia Butuh Inovasi Mesin, Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing
Jepara, Infojateng.id – Permintaan furnitur diperkirakan akan tetap melonjak, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.
Lokasi Indonesia yang strategis dan kemampuan produksi yang terus berkembang menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor yang strategis.
Industri furnitur yang memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar membuat para pelaku industri furnitur di Indonesia, termasuk di Jepara terus memperbaharui permesinan.
Inovasi Mesin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri ini.
Hal ini disampaikan Ketua Umum IFPF Indonesia Furniture & Craft Promotion Forum (IFPF), Erie Sasmito dalam Seminar perkayuan ”WOODWORKING TRANSFORMATIONS, More Machinery, Beyond Furniture Production in Indonesia” di D’season Hall, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, inovasi di permesinan sangat membantu industri furnitur untuk efisiensi produksi. Tidak dipungkiri, mesin-mesin terbaru terus berkembang.
Jika pengusaha tidak mengikuti perkembangan ini, dapat dipastikan industri furnitur di Indonesia, termasuk di Jepara tidak mampu bersaing di pasar global. Terlebih produk-produk serupa dari China, Vietnam, dan India turut membanjiri pasar global.
”Kami sangat menyambut baik industri terkini. Kita ingin melihat supporting mesin industri untuk meningkatkan produktivitas,” ungkap Erie.
Menurutnya, mesin-mesin yang dibuatkan untuk industri furniture Indonesia harus sesuai dengan karakter produk Indonesia yang menonjol pada sisi seni. Sehingga tidak semua mesin relevan.
”Furnitur Indonesia ini menonjol pada seninya. Maka sentuhan perajin masih sangat penting,” jelasnya.
Dia mencontohkan, inovasi Mesin ukir CNC saat ini terus berkembang. Terakhir mesin ini memiliki 36 mata pisau. Para pelaku industri ini ingin melihat perkembangan mesin ini.
Sementara Ketua Umum Indonesion Sawmill and Woodworking Association (ISWA), Wiradadi Soeprayogo menyebut, mesin berperan penting pada efisiensi produksi pengolahan kayu.
Dari Kayu gelondong hingga produk jadi, biaya produksi yang dibutuhkan mencapai 60 persen. Oleh karena itu sangat dibutuhkan mesin untuk efisiensi produksi.
”Mesin ini tidak berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Hanya butuh upgrade skill, dengan pelatihan-pelatihan untuk menggunakan mesin-mesin terbaru,” kata Wiradadi.
Penyelenggara seminar sekaligus Project Director Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu IFMAC- WOODMAC, Cloudinia J Dieter, menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya mendorong kolaborasi industri untuk transformasi furniture dan pengerjaan kayu di Indonesia.
Seminar ini untuk memperkenalkan kegiatan pameran internasional yang akan di selenggarakan bersamaan dengan interzum jakarta (Trade Fair for Furniture Production and Interior Design), dan IHFI (International Hardware Fair Indonesia).
Kolaborasi strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pameran IFMAC WOODMAC yang sudah berkembang sangat pesat, menciptakan ekosistem sinergis yang menghubungkan seluruh rantai nilai produksi furnitur dan pengerjaan kayu di bawah satu atap, mencakup bahan baku, komponen, fitting, alat dan mesin produksi canggih.
Pameran IFMAC WOODMAC 2025 merupakan peluang strategis bagi bisnis yang ingin berkembang di industri furniture dan permesinan kayu Indonesia yang dinamis.
IFMAC WOODMAC akan diselenggarakan di Hall B3 dan C3 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada tanggal 24-27 September 2025 mendatang. (eko/redaksi)