Category: Blog

Your blog category

  • Gubernur Jateng Bidik Peluang Pengelolaan Sampah Berbasis Desa

    Pemalang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong pengelolaan sampah berbasis desa di Jawa Tengah. Potensi tersebut cukup besar untuk dikembangkan.

    Ahmad Luthfi menyampaikan hal itu setelah melihat langsung tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Rabu (28/5/2025).

    “Kita coba dorong pengolahan sampah berbasis desa. Di Desa Penggarit ini sudah menerapkan penanganan sampah basis desa itu. Artinya, satu desa ini sudah dikelola sendiri sampahnya,” kata Ahmad Luthfi usai meninjau TPST Desa Penggarit.

    Pengelolaan sampah yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Penggarit tersebut, bahkan dapat dijadikan role model atau rujukan bagi desa-desa lain di Jawa Tengah.

    Menurutnya, jika sekitar 8.563 desa di Jawa Tengah memiliki satu tempat pengolahan sampah terpadu, maka penanganan sampah akan selesai di tingkat desa.

    “Pengelolaan ini akan kita jadikan role model, nanti akan kita diskusikan dengan dinas. Kalau desa saja sudah melaksanakan ini, selesai itu (masalah sampah),” ujar Gubernur didampingi Bupati Pemalang Anom Widiyantoro dan Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo.

    Hasil pengolahan di TPST Desa Penggarit juga memiliki banyak fungsi. Misalnya ada yang diolah menjadi pupuk organik, pengurai amoniak, dan lainnya.

    Hal itu dinilai sangat efektif oleh Ahmad Luthfi, apalagi biaya untuk membuat TPST tersebut juga tidak terlalu tinggi.

    “Ini nanti akan kita kaji dulu, penting kita punya study banding komprehensif dengan beberapa investasi terkait dengan sampah di wilayah kita. Tapi saya sebagai gubernur mengapresiasi bupati dan kepala desa yang telah menginisiasi tempat pengolahan sampah berbasis desa ini. Minimal masyarakat desa kita sudah terdidik bahwa sampah merupakan perang untuk kita semua dalam rangka menjaga lingkungan,” jelas Luthfi.

    Sementara itu, Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo menjelaskan, TPST tersebut didirikan menggunakan APBDes.

    Imam menyebut, total anggaran yang dikeluarkan untuk mesin dan shelter mencapai sekitar Rp 400 juta. Setidaknya dalam sehari dapat mengolah sampah sebanyak tiga unit dump truck.

    “Dari masyarakat ada yang sudah dipisah, tapi sebagian masyarakat ada juga yang belum memilah. Sampah yang masuk ke sini sudah tidak punya nilai ekonomi, lalu diproses. Kemudian ada yang khusus dari sampah organik seperti sisa pakan ternak dan sisa kotoran kandang ayam, diolah di sini nanti jadi bio karbon,” papar Imam kepada Ahmad Luthfi.

    Adapun dalam kunjungannya ke Desa Penggarit tersebut, Ahmad Luthfi sempat melihat praktik Koperasi Desa Putih yang sudah berjalan. Selain itu, ia juga melihat potensi wisata dan pertanian di sana.

    Di perkebunan mangga, Ahmad Luthfi menyempatkan menikmati buah mangga langsung di lokasi.

    Setelah itu ia berkeliling ke peternakan kambing dan menikmati suasana di sekitar Embung Pudhak Wangi. (eko/redaksi)

    Source link

  • Usai Terpilih Aklamasi, dr. Atik Sudewo Tegaskan Komitmennya untuk Kemanusiaan dan Pengabdian Masyarakat

     


    Pati, Infojateng.id – Setelah secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) yang digelar pada Kamis (29/5/2025), dr. Atik Kusdarwati menyampaikan sambutanya secara daring di hadapan seluruh peserta. Dalam kesempatan tesebut, istri Bupati Pati H. Sudewo, ST, MT itu menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah dengan sepenuh hati demi kemanusiaan.

    “Alhamdulillah, saya bersedia untuk mengemban amanah sebagai Ketua PMI Kabupaten Pati. Tentu saja, semua ini saya lakukan dengan tujuan yang baik, yaitu demi kemanusiaan dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar dr. Atik, yang disambut tepuk tangan para peserta Muskab.

    Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus PMI Kabupaten Pati, para Ketua PMI Kecamatan, serta relawan dan tamu undangan yang hadir dalam forum Muskab. Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, dr. Atik menerima kepercayaan bulat dari seluruh peserta, yang secara aklamasi menunjuk dirinya sebagai pemimpin baru PMI Kabupaten Pati periode 2025-2030.

    “Saya mendapatkan amanah dan dukungan penuh—100%. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya,” tambahnya dengan penuh rasa syukur.

    Atik juga mengajak seluruh jajaran PMI untuk menyatukan persepsi, semangat, dan visi dalam satu barisan untuk mewujudkan organisasi yang tangguh, humanis, dan taat aturan. Ia menekankan pentingnya kerja kolektif yang teratur, benar, dan sungguh-sungguh, agar PMI Kabupaten Pati semakin bermanfaat bagi masyarakat.

    “Mari kita bersama-sama bekerja dengan teratur, benar, dan sungguh-sungguh, demi memberikan manfaat nyata kepada masyarakat Pati. Kita ingin PMI di Kabupaten Pati ke depan menjadi lebih maju, lebih sukses, dan lebih berdaya guna untuk kemanusiaan,” ujarnya.

    Sebagai Ketua terpilih, dr. Atik akan segera memimpin tim formatur yang bertugas menyusun struktur kepengurusan baru PMI Kabupaten Pati, dengan target penyelesaian maksimal satu bulan ke depan. Setelah itu, hasil formatur akan diajukan ke PMI Provinsi Jawa Tengah untuk proses pelantikan resmi.

    Musyawarah Kabupaten PMI tahun 2025 ini tidak hanya menjadi ajang suksesi kepemimpinan, tetapi juga titik awal semangat baru PMI Kabupaten Pati dalam menjawab berbagai tantangan kemanusiaan ke depan. (one/redaksi)


     

    Source link

  • Capaian Penting 100 Hari Luthfi

    Semarang, Infojateng.id – Status bandar udara Jenderal Ahmad Yani kembali menjadi bandara Internasional, menjadi catatan penting dalam 100 hari kerja Gubernur Ahmad Luthfi-Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dalam memimpin Jawa Tengah.

    Hal itu berdasar atas Keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) No 26/2025.

    Tentu, keberadaan bandara Ahmad Yani mampu menjadi akses lebih luas untuk mendongkrak ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah.

    Bukan hanya domestik tapi juga bermanfaat bagi kalangan mancanegara.

    Salah satunya Eba seorang warga negara Spanyol misalnya, mengaku antusias menyambut beroperasinya bandara yang melayani penerbangam skala internasional tersebut.

    “Saya senang karena bisa langsung ke Semarang karena suami punya bisnis di Jepara,” ungkap Eba, beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, jika penerbangan internasional telah siap beroperasi di bandara Ahmad Yani, akan menyingkat waktu perjalanan. Selama ini, jika ia datang atau balik ke Negeri Matador, ia harus transit di Jakarta.

    “Kita biasanya dari Jepara, kemudian ke sini lali tiba di Jakarta. Jadi ya bagus kalau ada penerbangan internasional ke sini (Semarang). Lebih mudah lebih cepat,” lanjutnya.

    Ia mengaku, dalam kurun satu tahun bisa lima kali berangkat balik ke Jepara. Menurutnya, putusan pemerintah mengembalikan status internasional bandara Ahmad Yani sudah tepat.

    “Saya tidak begitu tahu terkait pemerintahan di sini. Namun kalau mereka melakukan ini berarti bagus mempermudah dan meningkatkan bisnis,” imbuh warga Barcelona itu.

    Warga lain Putri mengakui hal serupa. Menurutnya, hal ini akan semakin mempermudah keberangkatan ke luar negeri.

    “Bagus. Kan daripada kalau mau ke luar negeri harus terbang ke kota yang lebih besar misal Surabaya atau Jakarta. Alangkah lebih baiknya langsung dari Semarang. Harapannya mempermudah akses terutama pas mau umroh, kan sekarang umroh ke Jakarta dulu,” tuturnya.

    Begitu pula dengan Sonny. Ia mengaku senang dengan putusan pengembalian status bandara internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani.

    “Karena suatu daerah akan maju kalau ada kekuatan dengan turisme, perdagangan dan lingkungan. Dengan adanya dibuka penerbangan dari Semarang ke Singapura saya kira jadi hal luar biasa,” ungkap Sonny.

    Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro menyambut baik putusan tersebut. Ia mengaku siap mendukung dengan mengundang para pengusaha dan investor untuk bisa masuk ke Jawa Tengah.

    “Tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Dunia usaha sudah siap menyambut baik, dari kuliner, hotel dan transportasi. Untuk investasi, investor bisa datang langsung untuk investasi direct ke (Semarang) sebagai pintu gerbang ekonomi di Jateng,” urai Harry.

    Hal serupa diungkapkan, Ketum Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jateng Kukrit Suryowicaksono.

    Menurutnya, sejumlah agenda wisata telah disiapkan untuk menarik pelancong.

    “Tugas buat kami selanjutnya, adalah membuat Jateng ramai dengan pendatang lewat berbagaia event. Seperti sport, kuliner, properti bersinergi dengan media dan Pemprov Jateng,” pungkas Kukrit.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan para maskapai, kesiapan navigasi, berikut layanan imigrasi dan karantina, juga telah dilakukan.

    “Penerbangan internasional akan memberikan Marwah Jateng satu dunia usaha, kemudian pariwisata, investasi dan bagaimana mengenalkan Jateng ke dunia internasional. di Jateng punya potensi untuk eksplorasi daripada kemajuan wilayah kita,” papar Luthfi.

    Selain itu, dipastikan semua prasarana dan petugas dalam kondisi prima dan siap melayani penumpang.

    “Kami sudah meninjau dimulai dari terminal keberangkatan luar negeri di lantai atas Bandara Jenderal Ahmad Yani, kemudian dilanjut dengan meeting singkat bersama pihak terkait,” tandasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • BUMDes di Jepara Diminta Tingkatkan Peran Gerakkan Ekonomi Desa

    Jepara, Infojateng.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Jepara diminta untuk lebih aktif dalam menggerakkan perekonomian masyarakat desa.

    Harapan tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Jepara, M. Ibnu Hajar (Gus Hajar) mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo saat membuka kegiatan Temu Mitra BUMDes se-Kabupaten Jepara yang digelar di Aula Mutia View Jepara, Rabu (28/5/2025) siang.

    Dalam sambutannya, Ibnu Hajar menekankan bahwa BUMDes merupakan salah satu pilar penting dalam memperkuat pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan.

    Ia menyebut, kehadiran BUMDes bukan hanya sebagai lembaga ekonomi desa, tetapi juga sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat.

    “BUMDes adalah langkah strategis untuk memperkuat komitmen, meningkatkan pemahaman, serta mengembangkan kapasitas pengelolaan yang mandiri, berintegritas, dan inovatif,” ujar Ibnu Hajar.

    Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya pemahaman regulasi terbaru yang mengatur peran dan ruang gerak BUMDes.

    Di antaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang penyertaan modal BUMDes, serta Keputusan Menteri Desa Nomor 3 Tahun 2025 yang menekankan peran BUMDes dalam mendukung ketahanan pangan.

    “Regulasi ini menggarisbawahi pentingnya peran strategis BUMDes dalam mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” tegasnya.

    Kegiatan temu mitra ini juga sejalan dengan visi Kabupaten Jepara: Jepara MULUS – Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius.

    Salah satu program unggulan yang tengah dijalankan untuk mendukung visi tersebut adalah Bupati Ngantor di Desa, yang hingga saat ini telah dilaksanakan di tujuh desa di berbagai wilayah Kabupaten Jepara.

    “Program ini tidak hanya untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, tetapi juga bertujuan mempercepat pembangunan desa yang lebih partisipatif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

    Melalui program Bupati Ngantor di Desa, Pemkab Jepara mampu menyerap berbagai aspirasi masyarakat secara langsung.

    Selain itu, kunjungan ke desa-desa ini juga membuka ruang untuk mengidentifikasi persoalan nyata di lapangan, memberikan solusi cepat, serta memetakan potensi lokal yang bisa dikembangkan sebagai dasar penyusunan peta jalan pembangunan desa dan daerah.

    Wakil Bupati Jepara berharap, melalui kegiatan temu mitra dan pelatihan yang diselenggarakan, para pengelola BUMDes dapat semakin memperluas wawasan, meningkatkan semangat kewirausahaan, serta mengembangkan keterampilan manajerial dan bisnis yang mumpuni.

    “Dengan penguatan kapasitas ini, kami optimis BUMDes di Jepara akan mampu menjadi pilar ekonomi desa yang tangguh, profesional, dan berdaya saing,” pungkasnya.

    Kegiatan ini diikuti oleh para pengelola BUMDes dari seluruh kecamatan di Kabupaten Jepara, serta menghadirkan sejumlah narasumber dari instansi terkait dan pelaku usaha yang telah sukses mengembangkan unit usaha desa. (eko/redaksi)

    Source link

  • Hadang Banjir Rob Demak, Wagub Taj Yasin dan Warga Tanam 1000 Bibit Mangrove

    Demak, Infojateng.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin bersama warga melakukan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (28/5/2025).

    Kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terkait penanganan jangka panjang masalah banjir rob.

    Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam penanganan banjir rob.

    “Tidak boleh saling menyalahkan, semuanya berusaha untuk menanggulangi bersama-sama. Yang salah adalah saya, yang belum bisa mengorkestrasi dan menanggulangi bencana air yang begitu banyak ini,” ujar Yasin penuh kejujuran.

    Acara tersebut dihadiri Organisasi Perangkat Daerah, Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita, Baznas Jawa Tengah, serta masyarakat setempat.

    Mereka bergotong royong menancapkan 1.000 bibit mangrove di lahan seluas satu hektare.

    “Kami menanam mangrove dan memberdayakan masyarakat. Di sisi lain, di hulu dan tengah, kami mulai menghitung sungai-sungai seperti Layaran, Dombo, dan Babon mana yang bisa dikendalikan,” katanya.

    Sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu juga mengingatkan soal pengelolaan sampah.

    “Saya pesan, selain penggunaan air, sampah juga perlu dikelola dengan baik,” tuturnya sambil menegur dengan nada bercanda beberapa anak yang membuang sampah sembarangan di lokasi penanaman.

    Penanaman mangrove ini menjadi persiapan jelang penanaman serentak di 17 kabupaten dan kota pesisir Jawa Tengah pada 5 Juni mendatang, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Dunia.

    Selain penghijauan, program penanganan banjir juga mencakup revitalisasi tanggul dan normalisasi sungai untuk mengendalikan debit air.

    Anggaran penanganan bencana yang sebelumnya diusulkan oleh Pemkab Demak mencapai Rp 1 triliun akan dilaksanakan secara bertahap. (eko/redaksi)

    Source link

  • Satgas Preemtif Gencarkan Binluh Cegah Premanisme di Klaten

    Klaten – Rabu (28/05/2025), Subsatgas Binmas Ops Aman Candi 2025 menggencarkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan (binluh) guna mencegah aksi premanisme serta menciptakan iklim investasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Klaten.

    Petugas menyambangi SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara dan memberikan binluh kepada para satpam. Sebanyak 50 pamflet dan stiker dibagikan sebagai sarana edukasi kamtibmas. Diharapkan lingkungan sekolah tetap aman dari potensi gangguan premanisme.

    “Pesan kami, jika masyarakat melihat atau menjadi korban premanisme, segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau melalui layanan 110,” kata AKP Nyoto, S.H., M.H., Kasihumas Polres Klaten.

    Binluh juga dilakukan di PT Putra Naga Bersaudara, Jl. Diponegoro Klaten. Para satpam menyatakan kesiapan membantu Polri menjaga lingkungan kerja dari aksi premanisme. Di lokasi lain, Subsatgas Binmas juga menyampaikan imbauan kepada para supeltas di Jl. Diponegoro Klaten dan membagikan pamflet serta stiker kepada pengguna jalan.

    AKP Nyoto menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman dan tertib di wilayah Klaten.

  • Cek Kondisi Warga, Ahmad Luthfi Serahkan Bantuan untuk Korban Terdampak Rob di Pemalang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    PEMALANG – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meninjau pemukiman dan menyapa warga terdampak rob, akibat jebolnya tanggul kandang jangkrik di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Rabu (28/5/2025).

    Tinjauan Luthfi diawali dengan pengecekan lokasi tanggul kandang jangkrik yang jebol di kawasan Pantai Kramatsari, Desa Blendung. Dampak tanggul jebol sepanjang satu kilometer tersebut, telah merendam 11 desa di Kecamatan Ulujami.

    Setelah itu, Ahmad Luthfi menuju Balai Desa Blendung. Para warga sudah berkumpul menantikan kedatangan mantan Kapolda Jateng itu. Begitu turun dari mobil, warga langsung menyambutnya. Masyarakat juga menyuarakan aspirasi yang sama, dan meminta agar tanggul penahan abrasi di kawasan pantai segera diperbaiki.

    “Selamat datang di Desa Blendung, Pak. Tolong wujudkan harapan kami,” teriak salah seorang warga, saat menyambut Ahmad Luthfi.

    Warga juga mengeluhkan wilayah persawahan seluas 317 hektare, tambak 180 hektare, dan perkebunan 80 hektare yang terdampak banjir.

    Dalam kesempatan itu, Luthfi menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak senilai Rp232.185.916. Dia memastikan aktivitas dan perekonomian masyarakat tetap berjalan.

    “Prioritas utama adalah, bagaimana ekonomi desa dengan situasi seperti ini harus tetap berjalan. Nanti akan kita support bantuan desa kita kepada daerah pesisir, ” tegas Luthfi, saat peninjauan.

    Dikatakan, langkah berikutnya untuk menangani warga terdampak rob adalah melakukan pendataan, kemudian memberi bimbingan dan pendampingan, agar masyarakat bisa menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Artinya, menyiapkan masyarakat untuk selalu waspada, dengan potensi atau risiko adanya rob di masa depan.

    “Kita lakukan kanalisasi terhadap masyarakat kita di desa, agar terbiasa dengan keadaan semacam itu. Sambil melakukan intervensi dari pemerintah pusat dan provinsi, baik itu dinas lingkungan hidup, perikanan dan lainnya. Ini harus kita rapatkan secara komprehensif,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi juga menyempatkan untuk meninjau sekolah dasar dan TK yang terendam banjir. Aktivitas belajar-mengajar di sekolah tersebut sudah berjalan, karena air sudah surut. Genangan air tersisa di halaman sekolah, balai desa, dan beberapa ruas jalan kampung.

    “Sekolah tadi sudah saya cek, aman, sudah ditangani. Bantuan Kube (Kelompok Usaha Bersama) juga akan kami arahkan ke sini, untuk bantu pertanian, tambak, dan lainnya,” pungkasnya. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Upaya Pemprov Jateng Tangani Banjir Rob Demak, dari Taman Mangrove hingga Revitalisasi Tanggul  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyatakan, penanganan banjir rob di Kabupaten Demak membutuhkan sinergi dan pendekatan komprehensif.

     

    Sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di antaranya penanaman pohon mangrove, normalisasi sungai, hingga revitalisasi tanggul. Pemerintah pusat juga membangun kolam retensi dan tanggul laut (giant sea wall) di daerah tersebut.

     

    “Daerah Sayung benar-benar membutuhkan atensi, bukan hanya atensi saja, tapi kerja nyata,” ujar Taj Yasin, seusai menanam mangrove bersama warga di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (28/5/2025).

     

    Dia menuturkan, usulan dari Pemkab Demak terkait peninggian jalan telah ditindaklanjuti. Usulan yang dimaksud yakni permintaan anggaran sebesar Rp1,7 triliun, akan diupayakan secara bertahap.

     

    “Saat ini kami tengah menghitung kebutuhan dana, untuk memperbaiki infrastruktur jalan kabupaten yang terdampak, diperkirakan kasarnya ada antara Rp300 miliar hingga Rp500 miliar dari total pengajuan,” ujar Gus Yasin, sapaan akrab wagub.

     

    Dikatakan, penanganan banjir rob juga mencakup normalisasi sungai dan revitalisasi tanggul, agar aliran air dapat kembali ke laut dengan lancar.

     

    “Kami tidak bisa hanya meninggikan jalan, tetapi sekaligus harus mengendalikan aliran air,” ungkap wagub.

     

    Selain itu, koordinasi dengan pemerintah pusat sangat penting, mengingat Provinsi Jawa Tengah membawahi 35 kabupaten/ kota. Apalagi, Kabupaten Pemalang juga mengajukan jumlah anggaran serupa.

     

    Dia membeberkan, penanaman mangrove juga menjadi salah satu solusi, karena dapat menahan lumpur dan pasir, sekaligus menguatkan daratan. Penanaman itu juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, dan membuka peluang wisata.

     

    Selain itu, edukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah, menjadi bagian integral dari upaya tersebut. Pemerintah juga telah membangun bendungan untuk mengurangi debit air, dan mendukung operasi pompa di wilayah rawan banjir rob. (Humas Jateng)*ul

     

     

     

     



    Source link

  • Hendak Tawuran di Kejobong, 12 Remaja Diamankan Polres Purbalingga

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Sebanyak 12 orang remaja diamankan ke Polres Purbalingga karena diduga hendak melakukan tawuran di wilayah Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Senin (19/5/2025).

    Sebelumnya, para remaja tersebut ditangkap warga karena bertingkah mencurigakan. Mereka ditemui warga sedang berkeliling menggunakan sepeda motor dengan membawa balok kayu.

    Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Siswanto saat memberikan keterangan mengatakan pada hari Senin tanggal 19 Mei 2025 sekitar pukul 03.00 WIB, masyarakat dan anggota Polsek Kejobong menggagalkan beberapa remaja yang akan melakukan tawuran.

    “Mereka diamankan polisi dan warga di pertigaan komplek Pasar Kejobong, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga,” jelas Kasat Reskrim didampingi Kasi Humas AKP Setyo Hadi.

    Disampaikan bahwa ada 12 remaja yang diamankan polisi dan warga di lokasi tersebut. Selain itu, didapati ada sejumlah barang yang dibawa mereka yaitu balok kayu, busur, softgun, 8 handphone dan 6 sepeda motor.

    Para remaja tersebut diketahui berasal dari Kecamatan Kaligondang, Kecamatan Karangmoncol dan Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.

    “Para remaja yang diamankan ini masih di bawah umur, kisaran 14  hingga 16 tahun dan statusnya merupakan pelajar berbagai sekolah,” jelasnya.

    Lebih lanjut disampaikan, para remaja tersebut hendak tawuran mulanya dari saling tantang melalui DM akun Instagram dengan kelompok lain. Kemudian janjian tawuran di Desa Gumiwang, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga.

    “Namun belum sampai terjadi tawuran, warga bersama Polsek Kejobong lebih dahulu menggagalkannya,” kata Kasat Reskrim.

    Kasat Reskrim menambahkan kepada para remaja ini, selanjutnya dilakukan langkah pembinaan. Mereka diserahkan kembali kepada orang tuanya, diketahui pemerintah desa masing-masing. Selain itu, akan dilakukan juga koordinasi dengan pihak sekolahnya.

    “Mereka juga akan dikenakan wajib apel di Polres Purbalingga sekali dalam seminggu sebagai langkah pemantauan,” jelasnya.

    Kasat Reskrim mengimbau kepada para orang tua supaya lebih mengawasi anak-anaknya. Upayakan pada jam 22.00 WIB anak-anak sudah berada di dalam rumah. Apabila belum pulang agar dicari sehingga tidak melakukan tindakan negatif seperti tawuran.

    Malam hari ini, para remaja tersebut kemudian diserahkan oleh Polres Purbalingga kepada para orang tuanya di Aula Wicaksana Laghawa Mapolres Purbalingga. Penyerahan disaksikan oleh perangkat desa masing-masing.

    Sebelum diserahkan para remaja tersebut membuat surat pernyataan dan meminta maaf secara langsung dengan bersimpuh di depan orang tuanya masing-masing. Sebagian orang tua dan remaja tersebut tampak menangis haru.

  • Sekolah Swasta Antusias Sambut Kemitraan Pemprov, Gratiskan Siswa Miskin – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen terus peduli terhadap dunia pendidikan. Di antaranya, dengan program Sekolah Kemitraan Pemerintah Provinsi Jateng dengan sekolah swasta.

    Kemitraan dijalin dengan 139 SMA dan SMK swasta di wilayah provinsi ini. Sekolah-sekolah tersebut yang ditunjuk gubernur untuk mendidik siswa miskin secara gratis, dengan pembiayaan melalui APBD Provinsi Jateng.

    Sejumlah sekolah swasta menyambut program ini sebagai hal bagus dan bermanfaat untuk masyrakat. Salah satunya, disampaikan oleh Kepala SMA Mardisiswa Banyumanik, Kota Semarang, Marwulandari Sayekti, di tempat kerjanya, Senin (26/5/2025).

    “Saya berbangga dan sangat senang sekali, karena kita menjadi salah satu sekolah kemitraan yang ditunjuk oleh Pemprov Jateng,” kata Wulan, sapaan akrabnya.

    Dia menilai, keberadaan program akan mampu meringankan beban siswa dari keluarga tidak mampu. Anak-anak bisa belajar secara gratis, lantaran Pemprov Jateng akan memberikan pendanaan Rp2 juta per anak. Tentu nama yang dipilih berdasarkan pula Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ada.

    “Jadi kita mendapatkan bantuan Rp2 juta per siswa per tahun bagi anak-anak yang masuk jalur kemitraan. Ini yang dipilih adalah anak-anak yang melalui jalur afirmasi yang tidak diterima di sekolah negeri,” ujarnya.

    Pihaknya berharap, dengan adanya program itu, SMA Mardisiswa akan lebih banyak mendapatkan siswa baru dan sekolah akan tampak lebih ramai. Dengan demikian, masyarakat kalangan umum bisa lebih tertarik mendaftarkan anaknya ke SMA Mardisiswa.

    Dalam menyambut program sekolah kemitraan yang akan berjalan pada tahun ajaran 2025/2026 ini, Wulan menyampaikan, pihaknya tidak menyiapkan sarana dan prasarana khusus, termasuk guru maupun tenaga lainnya. Sebab, semua itu telah lengkap dimiliki.

    “Harapannya dengan program ini, sekolah kita jadi lebih dikenal masyarakat, muridnya tambah banyak, tidak hanya dari jalur kemitraan juga dari jalur reguler milik yayasan,” imbuhnya.

    Ditambahkan, SMA Mardisiswa memiliki program peminatan, yaitu program yang dipilih siswa sesuai minat masing-masing. Misal, kelas XIA itu ada matematika lanjut, fisika, biologi, geografi, dan ekonomi. Adapun untuk tenaga pendidik ada 18 orang, dan tenaga pendidikan ada tujuh. Total ada 25 orang.

    Sementara itu, Kepala SMA Laboratorium Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Nor Khoiriyah mengatakan, program sekolah kemitraan Pemprov Jateng memberikan ruang kepada calon peserta didik baru khususnya dari jalur afirmasi. Dengan demikian, SMA Laboratorium UPGRIS didirikan tidak hanya bagaimana memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat dari ekonomi mampu, tapi dengan program sekolah kemitraan, SMA Laboratorium UPGRIS juga memberikan pelayanan siswa dari ekonomi tidak mampu.

    “Adanya program sekolah kemitraan ini, kami sebagai tangan kanan pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pendidikan ini, tentunya memberikan dampak positif. Artinya, sekolah ini bisa berkontribusi memberikan pelayanan kepada masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Ria, sapaannya.

    Kendati begitu, pihaknya tidak akan membedakan pelayanan kepada peserta program sekolah kemitraan dengan siswa jalur reguler. Baik itu sarana dan prasarana, maupun tenaga pendidikan. Dengan begitu, pelayanan yang berkualitas tetap menjadi hal utama dalam penyelenggaran kegiatan belajar dan mengajarnya.

    Adapun keunggulan dari sekolahnya, siswa dibekali dengan lifeskill wajib, yakni kemampuan Bahasa Inggris dan komputer. Sedangkan untuk kemampuan pilihan, siswa dibekali tata boga dan perhotelan.

    Basic-nya langsung bagaimana anak-anak terampil dan praktik di sekolah. Kemudian nanti pada saat kelas XII, kami mengadakan uji kompetensi, kami ber-MoU dengan pihak eksternal untuk meguji peserta didik kami, sehingga peserta didik memiliki sertifikat,” imbuhnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link