Category: Blog

Your blog category

  • 69 Ribu Tanah Wakaf di Jateng Tersertifikat, Taj Yasin Dorong Percepatan Penyelesaian – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jawa Tengah, Lampri mengatakan, sebanyak 69 ribu bidang tanah wakaf di wilayahnya telah tersertifikat.

     

    “Dari target 72 ribu bidang, sekarang sudah tersertifikasi mencapai 69 ribu tanah wakaf. Sisanya tinggal 2 ribuan bidang yang harus diselesaikan. Targetnya selesai tahun ini,” katanya, dalam Focus Group Discussion (FGD) Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf, di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng, Kota Semarang, Rabu (4/6/2025).

     

    Lebih lanjut, Lampri mengatakan, pihak kantor wilayah BPN di kabupaten/ kota di Jateng melakukan upaya percepatan sertifikasi, melalui pendataan langsung di desa dan kelurahan. Selanjutnya, dilakukan pengukuran bidang tanah, baik yang sudah berbentuk tanah wakaf maupun yang akan diwakafkan.

     

    Wakil Gubernur Jawa Tengah,Taj Yasin, mendorong upaya percepatan sertifikasi tanah wakaf di wilayahnya. Tujuannya, supaya tidak terjadi sengketa di kemudian hari. Selain itu, untuk memberikan kenyamanan dan ketaatan terhadap hukum fikih bagi warga muslim. Apalagi, wakaf berkaitan dengan amal ibadah bagi seseorang yang mewakafkan tanahnya.

     

    Taj Yasin menyampaikan, program sertifikasi tanah wakaf sudah diinisiasi pada tahun-tahun sebelumnya. Program itu bekerja sama dengan BPN. Fokusnya mengurus sertifikat tanah wakaf, baik yang telah difungsikan untuk musala, masjid, lembaga pendidikan, maupun yayasan.

     

    “Artinya banyak tanah wakaf yang disertifikasi, sudah diberikan kepada masyarakat, dijalankan, dan sudah bisa dirasakan manfaatnya,” kata Gus Yasin, sapaannya.

     

    Untuk tanah-tanah wakaf yang belum tersertifikasi, wagub mengajak pihak-pihak terkait agar segera menyosialisasikan pentingnya hal tersebut. Sosialisasi diarahkan kepada nadzir atau pengelola tanah wakaf, agar mengajukan sertifikasi ke BPN dengan proses-proses yang benar.

     

    Khusus untuk peruntukan tanah wakaf seperti pendirian bangunan masjid dan lembaga pendidikan, dia mengajak pengelola untuk tertib administrasi perizinan. Baik izin mendirikan bangunan (IMB), dan lain-lain.

     

    Ketua MUI Jateng, Ahmad Darodji, mengatakan, sertifikat tanah wakaf akan meminimalisasi potensi persengketaan di masa mendatang. Tanah wakaf yang telah mempunyai kepastian hukum administrasi negara, selanjutnya bisa dikelola menjadi wakaf produktif dari sisi ekonomi dan kebermanfaatan masyarakat.

     

    “Wakaf itu nanti akan bermanfaat bagi masyarakat, karena ada potensi yang sangat besar. Dari tanah wakaf ini kalau pengelolaannya bisa produktif, punya potensi triliunan rupiah. Jadi selain zakat, ada namanya wakaf, sehingga pengelolaannya itu bisa menjadi kekayaan umat,” beber dia, yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng tersebut.

     

    Darodji mengatakan, ada contoh nyata pengelolaan wakaf yang sudah kuat di Singapura. Meskipun penduduk muslimnya hanya sekitar 15 persen, tetapi wakaf yang dikelola dengan bagus itu, bisa menghasilkan uang sampai Rp37 miliar setiap tahunnya.

     

    Diharapkan, pengelolaan wakaf produktif di Indonesia juga bisa serupa. Seperti, dimanfaatkan pada bidang kesehatan layanan rumah sakit, disewakan untuk bidang usaha, dan lainnya. Tujuannya, dimanfaatkan untuk kepentingan umat atau masyarakat. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Kembalikan Ekosistem Pesisir, Pemprov Jateng Mulai Galakkan “Mageri Segoro”  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara dan stakeholder lain, untuk menggalakkan penanaman mangrove dan rehabilitasi hutan pantai.

    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, sudah menginisiasi program “Mageri Segoro”. Program tersebut ditujukan untuk mengembalikan daya dukung ekosistem pesisir serta merehabilitasi mangrove dan hutan pantai.

    “Saya tidak main-main soal mangrove ini. Program ‘Mageri Segoro’ itu sebagai bentuk (tekad) bahwa kita sanggup,” kata Ahmad Luthfi, saat menerima audiensi dari Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara di kantornya, Rabu (4/6/2025).

    Program “Mageri Segoro” ini rencananya akan dimulai secara serentak pada  5 Juni 2025, atau bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

    Rencananya, Ahmad Luthfi dijadwalkan akan memimpin langsung kegiatan tersebut. Ia juga menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah yang memiliki garis pantai untuk serius dalam menanam mangrove.

    “Saya ingin ini dilakukan serentak. Misal tidak bisa serentak, minimal masing-masing daerah harus punya target, dan ada laporan dari tiap stakeholder,” ujarnya.

    Sebagai informasi, wilayah pesisir Jawa Tengah tersebar di 17 kabupaten/ kota dengan total garis pantai kurang lebih 971,52 Km, meliputi pantai utara sepanjang kurang lebih 645,08 Km, dan pantai selatan kurang lebih 326,44 Km. Di wilayah pesisir itu terdapat ekosistem hutan mangrove dan ekosistem hutan pantai. Pada 2024, diperkirakan luas hutan mangrove lebih dari 16.102,02 hektare.

    Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, Ardas Patra mengatakan, total lahan yang yang potensi ditanami mangrove di Jawa Tengah kurang lebih 44 ribu hektare. Namun, belum semua lahan tersebut ditanami.

    Ardas menjelaskan, ada arahan dari Gubernur Ahmad Luthfi, jika gerakan menanam mangrove ini tidak dilakukan secara sporadis atau sendiri-sendiri. Tapi harus dilakukan secara bersama-sama.

    “Arahan dari Pak Gubernur tadi, tidak boleh dilakukan secara sporadis. Butuh kolaborasi berbagai macam pemangku kepentingan. Harus disiapkan aktivitas lain bagi masyarakat atau kelompok masyarakat yang merawat mangrove, seperti diberikan ikan dan lainnya. Ini yang harus digarap melalui kerja-kerja kombinasi pemerintah dan masyarakat, juga stakeholder terkait,” jelasnya.

    Meski demikian, berdasarkan hasil analisis di lapangan, penanaman mangrove di sepanjang pantai Utara Jawa Tengah tidak bisa dilakukan dalam waktu bersamaan. Hal itu karena di beberapa titik ada yang daerahnya masih tertutup rob, sehingga belum bisa ditanami. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • LHKP Muhammadiyah Jateng Rilis Survei 100 Hari Luthfi-Yasin, Sektor Pendidikan Paling Menonjol – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Jateng, merilis survei 100 hari kepemimpinan Gubernur-Wagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Hasilnya, dari 11 program prioritas, publik menilai sudah berjalan dengan baik.

    Acara yang berlangsung di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng Selasa (3/6/2025), dihadiri Ketua LHKP Jayusman Arief, Ketua Bidang Studi dan Advokasi Publik Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jateng Dr Cahyo Seftyono, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Provinsi Jawa Tengah Dr Zulkifli, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jateng Siti Farida, serta anggota DPRD Jawa Tengah Yusuf Hidayat .

    Ketua Bidang  Studi dan Advokasi Publik, Cahyo Seftyono mengatakan, survei daring tersebut melibatkan 529 responden. Terdiri dari laki-laki 73,50 persen dan perempuan 26,50 persen, dengan rentang usia mulai dari 17-65 tahun.

    Dia menyampaikan, sebagian besar responden mengetahui program yang dicanangkan oleh Luthfi dan Yasin. Cahyo mengatakan, dari 11 program, secara persentase sekitar 20 persen dinilai telah tercapai oleh publik, kemudian program yang sedang berjalan sekitar 60 persen, dan program yang belum ada progres sekitar 10-20 persen.

    “Kinerja dari gubernur dan wakil gubernur secara umum, dari 11 program prioritas pembangunan itu mayoritas sudah berjalan dengan sangat baik,” tuturnya

    Cahyo menggarisbawahi, beberapa program yang mendapatkan atensi tinggi dari masyarakat, yakni sektor pendidikan dan tata kelola good governance.

    “Yang menonjol pendidikan, dianggap sudah sangat berhasil, di atas 70 persen kalau tidak salah ya. Dari sisi penganggaran juga sudah ditingkatkan. Juga peningkatan tata kelola good governance, tadi oleh ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah sudah mulai ditata kembali, saya pikir itu yang kemudian lima tahun itu menjadi sangat positif,” urainya.

    Cahyo membeberkan, survei itu bertujuan agar ke depan pemerintahan Luthfi-Yasin, lebih menyampaikan hasil-hasil pendidikan melalui kanal kanal digital. Sebab, gencarnya penetrasi digital, turut memengaruhi pola konsumsi informasi masyarakat.

    Dengan demikian, masyarakat diharap merasa memiliki, dan meningkatkan engagement publik pada program pemerintah.

    Selaras, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jateng Siti Farida mengatakan, sektor pendidikan pada era Luthfi-Yasin mendapat perhatian besar. Hal itu dapat dilihat dari layanan aduan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

    “Tadi memang ada PR, bahwa tata kelola birokrasi pendidikan semakin baik. Indikatornya sederhana, aduan yang paling banyak kami terima itu di pendidikan, tapi semua itu selesai dalam jangka cepat,” jelasnya.

    Selain itu, sektor kesehatan juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. Menurutnya, respon atas penyelesaian aduan di sektor tersebut cukup baik dan tuntas.

    Ketua TPPD Provinsi Jawa Tengah Dr Zulkifli, menyampaikan apresiasi atas survei yang dilakukan oleh LHKP Muhammadiyah Jateng. Menurutnya, hasil survei dengan kinerja 100 hari gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah tersebut sudah selaras.

    “Artinya, dengan survei ini kita mendapatkan, bahwa program yang sudah terlaksana itu diketahui oleh masyarakat. Program yang belum terlaksana dan sudah teranggarkan itu, memang PR sampai bulan Desember. Yang lain ini nanti bertahap, sesuai karena masih ada lima tahun,” ungkapnya.

    Zulkifli menyampaikan, cerminan 100 kerja Ahmad Luthfi-Taj Yasin, memberikan pijakan kuat, untuk melaksanakan kepemimpinan hingga lima tahun mendatang. Terkait saran untuk meningkatkan branding capaian pemerintah, Zulkifli dengan senang hati menerima hal tersebut.

    “Maka langkah yang dilakukan ini adalah, bukan secara personal branding yang kita naikkan, tapi bagaimana kinerjanya bisa terlihat. Salah satunya, dengan call center 24 jam, konsepnya nanti akan fast response pada saat itu, misal jalan rusak nanti akan direspon oleh PPID terkait,” urainya.

    Selain itu, langkah berikutnya adalah lebih mempererat jalinan dengan media, yang selama ini sudah dilakukan. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)



    Source link

  • Polda Jateng Ungkap 711 Kasus Premanisme dan Amankan 916 Tersangka Selama Masa Operasi Aman Candi 2025

    Semarang |Polda Jawa Tengah bersama jajaran Polres berhasil mengungkap 711 kasus premanisme sepanjang pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 yang digelar sejak 12 hingga 31 Mei 2025. Hasil ini disampaikan Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Latif Usman, dalam konferensi pers di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Selasa, (3/6/2025) pukul 10.00 WIB.

    Menurut Brigjen Latif Usman, operasi ini bertujuan untuk memberantas aksi premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat serta menghambat iklim investasi di wilayah Jawa Tengah. 

    “Kegiatan pemberantasan premanisme ini dilakukan oleh sejumlah satgas yang terlibat dalam operasi, serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait,” ujarnya.

    Dari total 711 kasus yang terungkap, sebanyak 184 kasus merupakan Target Operasi (TO) dan 517 kasus Non TO. Sebanyak 276 kasus telah ditindaklanjuti melalui proses penyidikan, sementara 435 kasus dilakukan pembinaan terhadap pelakunya. Jumlah tersangka yang berhasil diamankan mencapai 916 orang, terdiri dari 888 laki-laki dan 28 perempuan.

    Adapun barang bukti yang diamankan dalam operasi ini antara lain 23 unit kendaraan roda empat, 65 unit kendaraan roda dua, 59 unit handphone, serta 100 senjata tajam. Terdapat 11 organisasi masyarakat (ormas) juga teridentifikasi terafiliasi dalam beberapa kasus premanisme.

    Beberapa kasus menonjol yang berhasil diungkap antara lain aksi premanisme berkedok wartawan di Hotel Alam Indah Gombel, Kota Semarang dengan kerugian Rp12 juta; kasus pengrusakan aset PT KAI oleh oknum ormas, tawuran gangster perempuan yang sempat viral di Jalan Kokrosono Semarang, hingga dugaan penipuan oleh ketua ormas di wilayahn Blora dan istrinya dengan kerugian mencapai Ratusan juta.

    Lebih lanjut, Wakapolda menegaskan bahwa meskipun masa operasi telah berakhir, penindakan terhadap aksi premanisme tidak akan berhenti. 

    “Ini sebagai bentuk komitmen Polda Jateng bersama pemerintah daerah untuk terus melakukan penegakan hukum terhadap premanisme. Dengan demikian, masyarakat dapat beraktivitas dengan aman serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” tegas Brigjen Latif.

    Polda Jateng juga terus melaksanakan langkah-langkah intelijen dan pencegahan, serta memberikan pembinaan kepada masyarakat agar ikut serta dalam upaya menjaga keamanan. Selain itu pihaknya juga terus melakukan kegiatan lanjutan pasca operasi meliputi patroli, penjagaan, pengawalan, dan penyuluhan di pusat keramaian, sentra ekonomi, fasilitas publik, dan kawasan industri di seluruh wilayah Jawa Tengah. 

    “Dukungan masyarakat sangat kami harapkan. Bila masih mendapati adanya praktik premanisme baik oleh perorangan maupun kelompok, segera laporkan kepada aparat Kepolisian. Kami berkomitmen untuk menuntaskan hingga Jawa Tengah benar-benar bersih dari aksi premanisme,” pungkas Wakapolda.

  • Wali Kota Apresiasi TPS3R Bulu, Targetkan Tiap Kelurahan Miliki Fasilitas Serupa – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SALATIGA – Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke TPS3R Bulu, Tegalrejo, Jumat (30/5/2025). Sidak dilakukan untuk meninjau langsung proses pengelolaan sampah di satu-satunya TPS3R berperalatan lengkap di Kota Salatiga. Robby didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda sekaligus Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pramusinta.
    Robby Hernawan mengatakan, dengan mengelola sekitar enam ton sampah per hari, TPS3R Bulu menjadi pionir pengelolaan sampah modern dan ramah lingkungan di Salatiga. Proses pengolahan dimulai dari area drop off, kemudian sampah dipilah secara manual melalui conveyor, masuk ke mesin pencacah (gibrik), dan diproses menjadi kompos atau bahan bakar alternatif.
    “Sampah sudah dipilah dengan baik. Plastik diolah menjadi energi melalui proses pirolisis, sementara organik menjadi kompos. Ini luar biasa,” ujar Robby setelah berkeliling meninjau seluruh fasilitas TPS3R.
    Ia menambahkan, alat dan teknologi yang dimiliki TPS3R Bulu sudah cukup maju, termasuk penggunaan insinerator ramah lingkungan. Robby berharap setiap kelurahan di Salatiga dapat memiliki fasilitas serupa, guna mengatasi persoalan sampah secara menyeluruh.
    “Kalau semua kelurahan punya TPS3R seperti ini, permasalahan sampah bisa selesai. Selain mengurangi beban TPA, pengolahan ini juga berpotensi memberi nilai ekonomi bagi masyarakat,” lanjutnya.
    TPS3R sendiri merupakan Tempat Pengolahan Sampah berbasis Reduce, Reuse, dan Recycle, yang dirancang untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Selain itu, tempat ini juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya lewat produksi kompos dan pengolahan plastik menjadi energi.
    Dengan kombinasi pengelolaan lingkungan yang baik dan pengembangan wisata berbasis masyarakat, Salatiga menunjukkan komitmennya menuju kota yang bersih, hijau, dan berdaya saing tinggi.
    Usai sidak ke TPS3R, Robby melanjutkan kunjungan ke dua lokasi wisata potensial di Salatiga, yaitu Agrowisata River Tubing Sitalang di Kauman Kidul dan Sentra Wisata Industri di Tingkir Lor. Ia menilai kedua tempat tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
    “Kami ingin wisata Salatiga naik kelas. Ini penting untuk mendukung ekonomi lokal dan memperluas lapangan kerja. River tubing, UMKM industri, dan destinasi berbasis komunitas akan terus kami dorong,” tandasnya.

    Penulis: Kontributor Kota Salatiga
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Polsek Delanggu Tindak Siswa Pengguna Knalpot Tak Sesuai Spesifikasi Teknis, Antisipasi Gangguan Saat Perayaan Kelulusan

    Menjelang pengumuman kelulusan tingkat SMP, Polsek Delanggu mengambil langkah tegas dengan membina sembilan pelajar yang kedapatan menggunakan sepeda motor dengan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis, Senin (2/6/2025). Kegiatan pembinaan yang digelar di Aula Polsek Delanggu ini juga menyoroti potensi gangguan pada perayaan kelulusan, seperti aksi corat-coret seragam dan konvoi ugal-ugalan.

    Para siswa ini ditindak lantaran mengendarai sepeda motor yang tidak memenuhi standar keamanan dan kelengkapan, seperti knalpot bising dan tidak menggunakan pelat nomor. Dalam kegiatan tersebut, polisi memberikan sanksi tilang dan edukasi langsung kepada para siswa serta orang tua mereka.

    “Penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis seringkali menjadi awal dari perilaku tidak tertib. Terlebih menjelang kelulusan, situasi ini perlu diantisipasi agar tidak berkembang menjadi gangguan masyarakat,” ujar Kapolres Klaten AKBP Nur CAhyo, SH., SIK., MH melalui Kasihumas Polres Klaten, AKP Nyoto, S.H., M.H.

    Dari hasil pendalaman, tidak ditemukan indikasi keterkaitan siswa dengan kelompok geng motor. Namun demikian, Polsek Delanggu tetap mengedepankan langkah pencegahan melalui pendekatan edukatif dan pembinaan langsung kepada siswa dan keluarga.

    Dalam hal ini, keterlibatan orang tua menjadi sangat krusial. Kehadiran mereka dalam kegiatan pembinaan merupakan upaya membangun kesadaran bersama untuk menjaga anak-anak tetap dalam jalur yang benar. Kolaborasi antara polisi, sekolah, dan orang tua diharapkan mampu meminimalkan potensi kenakalan remaja yang muncul di momen kelulusan.

    “Kami tidak melarang pelajar merayakan kelulusan, tapi bentuk perayaannya harus tetap dalam koridor tertib, aman dan bermanfaat. Orang tua harus menjadi garda depan pengawasan,” tegas AKP Nyoto.

    Polsek Delanggu akan terus menggelar patroli preventif serta penggalangan kepada pelajar dan lingkungan sekolah. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polres Klaten untuk menjaga ketertiban masyarakat sekaligus melindungi generasi muda dari pengaruh negatif.

  • Cerita Warga Ikut Jateng Bersholawat Bareng Luthfi-Yasin – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Ribuan orang tumpah-ruah mengikuti Jateng Bersholawat, bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, di halaman kantor Gubernur, Minggu (1/6/2025) malam. Mereka berdoa dan berselawat dari awal hingga puncak acara dengan khusyuk, dan khidmat.

    Salah satunya Ahmad, yang datang bersama istri dan seorang anaknya. Pria yang berasal dari Boja, Kendal, ini mengaku sangat senang bisa hadir dalam kegiatan Jateng Bersholawat.

    “Adanya kegiatan selawat ini, harapannya Jawa Tengah bisa lebih baik. Masyarakatnya bisa dimudahkan segala urusannya,” katanya.

    Ia juga berharap kepada gubernur dalam menjalankan tugas terus lebih baik hingga tahun-tahun berikutnya. Selain juga dalam menjalankan tugas, gubernur selalu diberikan kesehatan dan kelancaran.

    “Semoga Pak Gubernur dilancarkan kesehatan, selalu diberikan keberkahan dan lebih baik dari tahun ke tahun,” harapnya.

    Tiara, asal Kabupaten Cilacap, berharap, dengan adanya kegiatan Jateng Bersholawat, Jawa Tengah bisa semakin maju, jaya dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

    “Semoga pemerintah tetap sadar akan kebijakannya, karena mereka itu dipilih oleh rakyat dan mereka juga dari rakyat,” harap Tiara.

    Pada momen Hari Lahir Pancasila, Tiara yang didampingi para temannya dalam berselawat, berharap generasi muda bisa mengembangkan kemampuannya untuk selalu kreatif, dan inovatif.

    “Harapannya, generasi muda kita bisa lebih kreatif, inovatif, dan bisa mengembangkan kemampuannya gitu. Apa yang dia bisa harus dia tunjukkan agar bermanfaat, bukan untuk dia saja, tapi juga bangsa ini,” ujarnya.

    Zakiyatul Azzahra asal Genuk menilai, kegiatan yang diadakan pemprov seperti Jateng Bersholawat ini sangat bagus, dan bisa diadakan setidaknya enam bulan sekali.

    “Semoga bisa diadakan lebih sering lagi. Ya kalau bisa enam bulan sekali, jadi masyarakat bisa sering berselawat,” kata Zahra bersama temannya, Ihda. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Bersama Ngopeni dan Ngelakoni Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Puluhan ribu warga Jawa Tengah yang datang dari berbagai daerah tumplek-blek di halaman Kantor Gubernuran, untuk mengikuti lantunan selawat bersama majelis Azzahir pimpinan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, Minggu (1/6/2025).

    Kegiatan Jateng Bersholawat kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, sekaligus 100 Hari Kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Wakil GubernurTajYasin.

    Acara yang dipandu Bedu, pelawak yang kerap mondar-mandir di televisi nasional itu dihadiri pasangan Luthfi-Yasin, Sekda Jateng Sumarno, Habib Ali Zainal, dan Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah. Selain itu, hadir pula Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar asal Kediri, yang memberikan siraman rohani.

    Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan, pembangunan Jawa Tengah ke depan dilakukan secara bersama-sama dengan bupati/ wali kota. Karena tiap daerah memiliki problem sekaligus potensi yang berbeda-beda.

    “Jawa Tengah itu ada 37 juta penduduk dengan segala problemnya. Ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan secara parsial. Sehingga harus bersama-sama. Dalam bahasa Jawa itu, desa mawa cara, negara mawa tata,” ujarnya.

    Luthfi menegaskan, dia bersama Gus Yasin berkomitmen akan mengabdi untuk kemajuan Jawa Tengah ke depan. Sesuai slogan yang telah diusung yakni Ngopeni dan Ngelakoni Jawa Tengah.

    “Ngopeni itu pemimpin harus tahu permasalahan, sehingga salah satu upaya adalah Kantor Gubernur sebagai rumah rakyat sebagai wadah mengadu bagi masyarakat. Ini juga dibuka untuk tiap bakorwil. Dan Ngelakoni artinya mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu,” tegasnya.

    Gus Yasin menambahkan, di antara program yang diusung salah satunya adalah Pesantren Obah. Yakni memajukan dunia pendidikan melalui pondok pesantren.

    “Pesantren Obah, kita kolaborasi dengan Pondok Pesantren untuk memberikan perhatian kepada anak kita,” tuturnya.

    Melalui program tersebut, Pemprov Jawa Tengah memberikan beasiswa kepada santri berprestasi untuk bisa melanjutkan kuliah hingga luar negeri.

    “Kami akan memfasilitasi santri untuk mendapat pendidikan bisa belajar ke Mesir, Jerman, Australia, atau di Universitas di Jawa Tengah yang telah MoU dengan Pemprov. Namun dengan syarat setelah lulus bisa mengabdi di pesantrennya masing-masing,” terangnya.

    Sementara itu, Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar menyampaikan, majelis sholawat merupakan pertemuan yang sangat penting. Ia juga mengingatkan bahwa ulama dan umara harus sejalan dalam membangun bangsa.

    “Ulama dan umara harus sejalan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • “Pesantren Obah”, Beri Kesempatan Santri Jateng Kuliah ke Luar Negeri – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BATANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyatakan, para santri asal Jateng memiliki peluang besar melanjutkan pendidikan tinggi hingga ke luar negeri. Bahkan, hal itu menjadi komitmennya dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi melalui program Pesantren Obah.

     

    “Kami akan memberi beasiswa kepada masyarakat Jawa Tengah, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Ini juga kita lakukan terhadap para santri,” kata Taj Yasin, saat menghadiri wisuda dan Akhirussanah MTs Baitul Ulum Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadin 2, Limpung, Kabupaten Batang, Sabtu (31/5/2025).

     

    Dikatakan, ada banyak negara yang bisa menjadi pilihan untuk melanjutkan kuliah dengan beasiswa, di antaranya Mesir, Jerman, Korea, Jepang, dan Australia.

     

    Dia menegaskan, kerja sama pendidikan itu bukan hanya rencana di atas kertas. Bahkan, sebelum resmi dilantik, Taj Yasin telah terlebih dahulu menjalin komunikasi dengan sejumlah kampus luar negeri.

     

    “Saya sudah datang ke Mesir, dan bertemu langsung dengan dekan yang membidangi kerja sama beasiswa. Saya sampaikan bahwa kami dari Pemerintah Jawa Tengah, akan mengirim mahasiswa-mahasiswa kami untuk kuliah dengan pembiayaan dari pemerintah. Alhamdulillah, sambutannya baik,” tutur Gus Yasin, sapaan akrab wagub.

     

    Selain membuka jalur beasiswa kuliah, imbuhnya, Pemprov Jateng juga tengah mengkaji pengakuan ijazah pendidikan nonformal, seperti madrasah diniyah, sekolah minggu, dan lembaga keagamaan lainnya. Langkah itu diharapkan bisa memperluas akses lulusan sekolah berbasis keagamaan, ke jenjang pendidikan formal.

     

    Wacana tersebut mulai dikaji bersama Dinas Pendidikan, sebagai bagian dari komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin sejak masa kampanye. Tujuannya, agar lulusan pendidikan keagamaan bisa mendapat afirmasi saat mendaftar ke SMA.

     

    “Itu nanti akan menjadi poin untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Jika mereka punya ijazah madrasah diniyah atau dari sekolah minggu atau sekolah keagamaan lainnya, itu akan kita terapkan jadi salah satu poin untuk bisa diterima di sekolah yang dituju,” jelasnya.

     

    Acara wisuda tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Batang Suyono, pimpinan MTs Baitul Ulum Khabib Ghozi, serta ulama asal Tegal, Habib Sholeh. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Polda Jateng Amankan Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Candi Borobudur

    Polda Jateng- Kab. Magelang | Polda Jawa Tengah mengamankan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Dalam kunjungan yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, (29/5/2025) ini, Presiden Prancis beserta Ibu Negara Prancis akan didampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    Sebanyak 4.761 personel gabungan dari Polda Jawa Tengah, Polda DIY, serta sejumlah instansi terkait akan diterjunkan dalam pengamanan kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian kunjungan resmi Presiden Macron ke Indonesia.

    Rombongan Presiden Prancis dijadwalkan tiba di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada pukul 11.00 WIB menggunakan helikopter dari Yogyakarta International Airport (YIA), dan selanjutnya akan melanjutkan perjalanan darat menuju kawasan wisata Candi Borobudur.

    Apel kesiapan pengamanan telah digelar pada pukul 08.00 WIB di Mapolresta Magelang dan dipimpin langsung oleh Kapolresta Magelang, Kombes Pol Herbin Sianipar. Dalam arahannya, Kombes Herbin berpesan agar tugas pengamaman dilaksanakan secara maksimal, mengingat acara ini juga akan dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo.

    “Saya harapkan kita benar-benar serius pada pelaksanaan pengamanan hari ini. Sesuai perintah pimpinan, untuk pengamanan hari ini benar-benar harus maksimal,” tegas Kapolresta. Kamis (29/5)

    Adapun fokus pengamanan yang dilakukan pihaknya ditujukan pada jalur darat yang akan dilalui rombongan, baik dari Akmil menuju Candi Borobudur maupun jalur alternatif lainnya. Personel pengamanan akan menjalankan tugas secara terbuka dan tertutup sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP).

    “Saya minta seluruh personel pengamanan jangan lengah dalam melaksanakan tugas. Agar para perwira pengendali di lapangan benar-benar memastikan personelnya berada di lokasi yang sudah ditentukan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, dirinya juga mengingatkan agar pengamanan jalur benar-benar dimonitor secara ketat demi kelancaran rombongan, baik saat kedatangan, selama kunjungan, hingga kepulangan kembali.

    Menanggapi kesiapan pengamanan ini, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyampaikan bahwa pengamanan kunjungan Presiden Prancis ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam mendukung agenda kenegaraan sekaligus menjaga citra Indonesia sebagai tuan rumah yang aman dan ramah.

    “Pengamanan ini sekaligus bentuk kehormatan negara kita dalam menyambut tamu kenegaraan. Kehadiran Presiden Prancis tentu menjadi momentum penting dalam hubungan bilateral kedua negara, dan Polri hadir untuk menjamin kenyamanan serta keselamatan seluruh pihak,” ujar Kombes Artanto ujarnya pada Kamis, (29/5/2025) siang di Mapolda Jateng.

    Kombes Artanto juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga situasi kamtibmas selama kegiatan berlangsung dan ikut serta mendukung kelancaran kunjungan kenegaraan ini.

    “Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar. Ini menjadi salah satu momen penting yang akan membawa nama baik Indonesia di mata dunia,” pungkasnya.