Author: epson

  • Cegah Stunting, Ibu-Ibu Ngargosoko Dibekali Cara Bikin MP-ASI Bergizi

    Magelang, Infojateng.id – Anak-anak jangan tiap hari dikasih telur, nanti bisa bisulan. Anggapan semacam itu masih banyak dijumpai di masyarakat.

    Padahal, telur mengandung protein tinggi, yang dibutuhkan untuk anak.

    Hal itu pula yang dibahas pengurus DPD Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa Tengah, Rinaningsih, saat mengajarkan cara pembuatan MP-ASI dari makanan rumahan yang sehat dan tinggi protein, kepada ibu-ibu di Desa Ngargosoko, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Senin (17/6/2025).

    Para ibu tampak antusias mengikuti kegiatan yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah, dalam rangkaian program Satu OPD Satu Desa Dampingan, sebagai upaya menekan angka stunting.

    Menurut Rina, saat ini masih banyak mitos makanan untuk anak yang berkembang di masyarakat, misalnya anak tidak boleh diberikan telur karena takut menyebabkan bisulan.

    “Padahal telur menjadi salah satu sumber protein yang tinggi, untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak,” terang Rina.

    Ditambahkan, dalam memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu usia, frekuensi, jumlah, tekstur, variasi, responsif dan kebersihan.

    “Agar lebih mudah, kita mengenal istilah ‘Ufre Jutek Vares Bersih’,” ujarnya.

    Rina menekankan, pemberian makanan pendamping ASI untuk anak disesuaikan dari usia anak, mulai dari 6-9 bulan, anak-anak diberikan makanan lumat atau bubur kental, 9-12 bulan makanan dicincang atau dicacah, dan 12-24 bulan, makanan keluarga.

    Selain itu, MP-ASI dapat berasal dari berbagai jenis makanan lokal yang ada dengan memenuhi empat bintang.

    Bintang pertama, makanan pokok atau karbohidrat. Bintang kedua, protein hewani. Bintang ketiga, sayur dan buah-buahan sebagai sumber vitamin, dan bintang keempat, kacang-kacangan.

    “Jangan lupa cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, dan sebelum memberi makan anak. Berikan makanan dalam mangkuk atau piring bersih,” terangnya.

    Sementara itu, anggota Tim Kerja Penanganan Stunting dan Kesehatan Tim Desa Dampingan Diskominfo Jateng, Rieka Hapsari Koesmastuti mengatakan, kegiatan itu diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, mengenai pentingnya pemberian MP-ASI yang sesuai untuk anak guna mencegah stunting.

    “Harapannya, dengan kegiatan ini, masyarakat jadi lebih memahami terkait pentingnya mencegah stunting, dengan memberikan asupan gizi yang cukup melalui olahan makanan sehari–hari, terutama pada 1.000 hari pertama,” pungkas Rieka.

    Selain edukasi dan praktik pembuatan MP-ASI dari masakan rumahan yang sehat dan tinggi protein, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan makanan bergizi kepada masyarakat Desa Ngargosoko, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

    Penyerahan bantuan oleh Kasubbag Umum dan Kepegawaian Diskominfo Jateng, Galih Wibowo, dan Pj Kepala Desa Ngargosoko Khoirul Wahidah. (eko/redaksi)

    Source link

  • Kunjungi Polsek kedungwuni, Anak-Anak Paud Sejahtera SPS Al Hidayah Kwayangan Diperkenalkan Tugas-Tugas kepolisian

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Belasan anak Paud Sejahtera SPS Al Hidayah Kwayangan didampingi para guru melaksanakan kunjungan ke Mako Polsek kedungwuni pada Senin, 2 Juni 2025.

    Kedatangan belasan anak-anak PAUD tersebut selanjutnya diajak berkeliling Mapolsek Kedungwuni untuk dikenalkan dengan ruangan serta tugas-tugas di Kepolisian.

    “Kunjungan tersebut bagian dari program Polisi Sahabat Anak, salah satunya untuk mengenalkan profesi kepolisian ke anak sejak dini,” kata salah satu guru PAUD Sejahtera SPS Al Hidayah Kwayangan.

    Sementara itu, kedatangan belasan anak PAUD Sejahtera SPS Al Hidayah Kwayangan tersebut disambut oleh personel Polsek Kedungwuni.

    Kapolsek Kedungwuni Iptu R. Yonanta Edy Pranawa, S.H., M.H mengatakan bahwa Polisi Sahabat Anak telah rutin dilaksanakan dengan melibatkan berbagai lembaga pendidikan anak usia dini.

    “Program ini merupakan perintah dari pimpinan untuk mengenalkan profesi kepolisian kepada anak-anak,” jelasnya singkat.

    Iptu Yonanta berharap, melalui kegiatan ini anak-anak tidak lagi takut kepada Polisi dan mereka dapat mengerti dan memahami tugas-tugas dari kepolisian

    “Mereka jadi lebih akrab dengan Polisi, karena kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara petugas kepolisian dengan anak-anak Paud,” imbuhnya. (afk)

  • 9.708 Anak Jepara Terima Bantuan Pendidikan

    Jepara, Infojateng.id – Sebanyak 9.708 anak dari keluarga kurang mampu di Jepara menerima bantuan pendidikan melalui Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGNOTA) selama periode 2019–2025.

    Capaian tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III LGNOTA Kabupaten Jepara di Pendopo Kartini, Selasa (17/6/2025), yang juga menjadi forum pertanggungjawaban dan pemilihan pengurus baru.

    Dalam laporan kinerja pengurus, Ketua Panitia Rakerda, Ferry Yudha Adhi Dharma Raharjo, menyampaikan bahwa Rakerda digelar sebagai bentuk akuntabilitas organisasi sekaligus regenerasi kepengurusan.

    “Tujuan utama Rakerda ini adalah menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2019–2025, dan memilih pengurus baru untuk periode 2025–2030,” ujar Ferry.

    Sementara itu, Ketua LGNOTA Jepara periode 2019–2025, Yuliati Junaidi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kerja sama berbagai pihak dalam mendukung program wajib belajar 9 tahun sebagaimana yang diamankan oleh UUD 1945, selama enam tahun terakhir.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Jajaran Pemkab Jepara, FKKOTA (red, Forum Komunikasi Kelompok Orang Tua Asuh), Perangkat Daerah, serta mitra seperti Baznas, IDI, IIDI, Kankemenag, BUMD dan para donatur lainnya Dukungan mereka sangat berarti bagi anak-anak generasi bangsa,” tutur Yuliati.

    Ia menambahkan, LGNOTA telah membantu lebih dari 6.500 anak menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMP/MTs.

    Bantuan diberikan secara lestari dan berkelanjutan, terutama kepada anak yatim piatu, mualaf, anak pesisir, anak dengan disabilitas, Pertuni, Otdha, SLB hingga mereka yang terdampak Covid-19 tersebar di Kecamatan se-Kabupaten Jepara

    “Kami konsisten mendampingi anak asuh sampai lulus setingkat SMP/MTs, sesuai amanah Rakerda LGNOTA Provinsi Jawa Tengah sejak 2008,” jelasnya.

    Namun, menurut Yuliati, perjalanan organisasi tidak selalu mulus.

    “Kami menghadapi tantangan seperti fluktuasi dana, keterbatasan operasional, hingga belum optimalnya peran FKKOTA di tingkat kecamatan. Semoga hal ini menjadi bahan evaluasi ke depan,” tambahnya.

    Berdasarkan dokumen laporan pertanggungjawaban, bantuan pendidikan tercatat telah diberikan kepada 904 anak melalui dana donatur dengan total anggaran sebesar Rp 323,7 juta.

    Sementara itu, sebanyak 8.745 anak asuh memperoleh dukungan dari anggaran APBD yang mencapai Rp 3,38 miliar.

    Dana yang bersumber dari APBD tersebut disalurkan secara nontunai melalui fasilitasi Dinas Dikpora Kab. Jepara

    Pada forum tersebut, Ibu Bupati Jepara, Laila Saidah Witiarso Utomo, turut hadir dan memberikan apresiasi.

    Ia menyebut LGNOTA sebagai simbol kepedulian sosial masyarakat Jepara.

    “Lembaga ini bukan sekadar organisasi sosial, melainkan gerakan moral yang menyatukan hati kita dalam membangun masa depan anak-anak,” kata dia.

    Ia juga mengajak masyarakat, khususnya kaum ibu, untuk lebih aktif menjadi orang tua asuh.

    “Mari bangun budaya gotong royong dalam pendidikan. Membesarkan anak bukan hanya tugas keluarga inti, tapi juga tanggung jawab kolektif kita,” tandasnya selaku Sesepuh Organisasi Wanita Kabupaten Jepara.

    Dalam forum yang sama, Maftuhatin Haizul Ma’arif resmi ditetapkan sebagai Ketua LGNOTA Kabupaten Jepara untuk masa bakti 2025–2030.

    Ia menyampaikan bahwa amanah tersebut merupakan tanggung jawab besar yang datang secara tak terduga.

    Dia pun berharap mendapat bimbingan dari para senior dan sesepuh organisasi dalam menjalankan tugas ke depan.

    “Saya masih baru dan masih perlu banyak belajar dari panjenengan semua. Mohon bimbingannya, terutama dari Ibu sesepuh,” ucapnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Geger, Warga Karangdadap Pekalongan Temukan Bayi Perempuan, Tali Pusar dan Ari-Ari Masih Menempel

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Warga Desa Karangdadap Kabupaten pekalongan digegerkan dengan penemuan bayi perempuan dengan kondisi tali pusar dan ari-ari yang masih menempel. Bayi tersebut ditemukan pada Senin, 2 Juni 2025 sekitar pukul 18.00 wib.

    Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, S.I.K melalui Kasubsi Penmas Sihumas Ipda Warsito mengatakan, bayi perempuan itu ditemukan oleh salah satu warga yang saat itu hendak membuka warung angkringan.

    “Bayi yang diperkirakan berumur kurang dari satu hari itu, ditemukan oleh Nurasih yang saat itu hendak membuka warung angkringannya. Nurasih menemukan bayi itu di dalam warung yang berlokasi di tepi jalan Raya Karangdadap,” ujarnya.

    Ipda Warsito menambahkan, bayi diletakkan hanya didasari kain jarik dan diletakkan diatas tumpukan tikar.

    Lanjutnya, Kasubsi Penmas mengatakan, sampai saat ini belum diketahui orang tua bayi tersebut, yang diduga sebagai pelaku pembuangan.

    Petugas Kepolisian yang menerima laporan segera menuju ke lokasi guna mengevakuasi bayi tersebut. Selanjutnya bayi dibawa ke puskesmas Karangdadap. (afk)

  • Baglog Polres Klaten Cat Rumah Purnawirawan ASN, Wujud Kepedulian di Momen Bhayangkara

    Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78, Polres Klaten melalui Bagian Logistik (Baglog) melaksanakan kegiatan bakti sosial pengecatan rumah milik purnawirawan ASN Polres Klaten di Dukuh Prigi Kulon, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Kamis (19/6/2025). Aksi sosial ini menjadi bentuk penghormatan kepada sosok yang pernah mengabdi di lingkungan Polri.

    Rumah milik Bapak Darkum, purnawirawan ASN Polres Klaten, menjadi sasaran kegiatan pengecatan. Jajaran Kasubag Logistik bersama anggota Baglog dan didukung personel Polres Klaten bekerja bersama melakukan pengecatan bagian depan rumah serta memberikan perlengkapan cat yang dibutuhkan.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan penghargaan kami terhadap para purnawirawan yang pernah menjadi bagian dari institusi. Momen Hari Bhayangkara menjadi saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa keluarga besar Polri tidak pernah melupakan jasa mereka,” ujar AKP Sugeng Handoko, A.Md., S.H., Kabaglog Polres Klaten.

    Ia menambahkan bahwa meskipun bentuk kegiatan terlihat sederhana, makna yang terkandung di dalamnya sangat dalam, yakni semangat gotong royong, penghormatan, dan ikatan kekeluargaan yang tetap terjaga hingga masa purnatugas.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa semangat Bhayangkara juga hadir dalam kepedulian terhadap sesama, khususnya kepada mereka yang pernah menjadi bagian dari institusi,” lanjutnya

    Kegiatan berlangsung dengan tertib dan disambut penuh antusias oleh warga sekitar. Selain mempererat hubungan kekeluargaan, aksi sosial ini juga mencerminkan semangat Bhayangkara yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir sebagai sahabat masyarakat dan keluarga.

    Dengan kegiatan pengecatan rumah ini, Polres Klaten melalui Baglog menunjukkan bahwa memperingati Hari Bhayangkara tidak hanya dilakukan melalui upacara seremonial, tetapi juga dengan aksi nyata yang berdampak dan bermakna bagi sesama.

  • Jabatan Kasat Resnarkoba dan Beberapa Kapolsek Jajaran Polres Pekalongan Terkena Mutasi, Kapolres Pimpin Upacara Sertijab

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Kasat Resnarkoba bersama Kapolsek Kapolsek Wonopringgo, Kapolsek Kesesi, Kapolsek Talun, dan Kapolsek Lebakbarang, hari ini, Senin (02/06/2025) melaksanakan serah terima jabatan.

    Kegiatan yang dilangsungkan di aula Polres Pekalongan itu dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Doni Prakoso W, S.I.K dan dihadiri oleh PJU Polres Pekalongan, Kasat dan Kapolsek jajaran, serta anggota.

    AKBP Doni menjelaskan, bahwa mutasi ini merupakan bagian dari dinamika organisasi dan upaya penyegaran serta pengembangan karier personel Polri.

    “Mutasi jabatan merupakan hal rutin yang biasa dilakukan di lingkungan organisasi Polri yang bertujuan untuk menjaga dinamika operasional dan penyegaran proses manajerial organisasi dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Dengan adanya mutasi jabatan maka kontinuitas terhadap pelaksanaan program kerja yang telah dirumuskan akan berjalan secara efektif, agar terjadi peningkatan kualitas kinerja,” ujarnya.

    Menurutnya, mutasi jabatan juga merupakan salah satu proses organisasi dalam upaya memberi kesempatan pada anggota untuk mengembangkan karier serta menjadi siklus yang memang harus terjadi demi tercapainya tujuan organisasi.

    “Pergantian jabatan ini juga merupakan bagian dari mekanisme pembinaan karier personel Polri yang perlu dan lazim dalam rangka penyegaran organisasi sekaligus sebagai upaya peningkatan kinerja Polri dalam memberikan layanan publik yang yang prima, melindungi dan mengayomi masyarakat masyarakat penegakkan hukum,” imbuh Kapolres.

    AKBP Doni dalam kesempatan itu juga menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian dan dedikasinya kepada AKP Robi Novi Dwianto, S.H selama menjabat sebagai Kasat Res Narkoba di Polres Pekalongan.

    “Dan selamat menjalankan tugas jabatan yang baru sebagai panit 2 unit 4 subdit 2 Ditresnarkoba Polda Jateng, pengalaman yang saudara miliki selama menjabat di Polres Pekalongan sepatutnya dijadikan pelajaran berharga dalam meniti karir ditempat yang baru,” ungkapnya.

    Kepada pejabat baru, Kapolres juga mengucapkan selamat mengemban kepercayaan pimpinan yang dibebankan di pundak saudara.

    “Saya percaya, dengan kemampuan dan pengalaman yang saudara miliki akan mampu melaksanakan tugas jabatan ini dengan baik dalam mengatasi berbagai kendala dan kelemahan yang ada, kembangkan terus inovasi untuk menciptakan situasi Polres Pekalongan agar tetap kondusif dan segera menyesuaikan diri, upayakan terus untuk menyelenggarakan koordinasi yang harmonis lintas sektoral demi terlaksananya tugas pokok Polri secara maksimal sesuai tuntutan dan harapan masyarakat,” ucap AKBP Doni.

    Dalam kesempatan itu pula, Kapolres pekalongan mengajak untuk selalu meningkatkan kinerja, peka terhadap situasi dan kondisi dan kemungkinan gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi. hindari dari segala bentuk pelanggaran sekecil apapun.

    Sebagaimana diketahui, pejabat yang melaksanakan sertijab diantaranya Kasat Narkoba Polres Pekalongan dari AKP Robi Novi Dwianto, S.H kepada Iptu Albertus Sudaryono, S.H., kemudian  Kapolsek Wonopringgo dijabat oleh Iptu Adhi Agung Prabowo, A.Md., Kapolsek Kesesi dijabat Iptu Dulsalim, S.H., Kapolsek Talun dijabat oleh Iptu Heru Santoso, S.H dan Kapolsek Lebakbarang dijabat oleh Iptu Daryanto, S.H. (afk)

  • Baglog Polres Klaten, PSHT, dan Lindu Aji Gelar Bakti Sosial Sambut HUT Bhayangkara

    Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-78, Bagian Logistik (Baglog) Polres Klaten menggelar kegiatan bakti sosial sebagai wujud kepedulian sosial Polri kepada masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Dukuh Prigi Kulon, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Kamis (19/6/2025), dan diikuti oleh elemen masyarakat dari PSHT dan Lindu Aji.

    Dalam suasana yang penuh keakraban, bantuan sembako disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Kegiatan dipusatkan di halaman masjid desa setempat dan berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar. Kolaborasi antara personel Polres dan Polsek Klaten Utara, pemerintah desa, serta organisasi masyarakat menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaan kegiatan ini.

    “Bakti sosial ini merupakan bagian dari rangkaian awal menuju peringatan Hari Bhayangkara ke-78. Kami ingin menunjukkan bahwa Polri, khususnya melalui peran Baglog, hadir dan peduli terhadap masyarakat secara nyata,” ujar AKP Sugeng Handoko, A.Md., S.H., Kabaglog Polres Klaten.

    Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas penyerahan bantuan, tetapi juga bentuk nyata dari sinergi Polri dengan ormas dan masyarakat sipil untuk menciptakan rasa kebersamaan serta memperkuat hubungan sosial.

    “Kami bersinergi dengan PSHT, Lindu Aji, dan tokoh masyarakat agar nilai-nilai solidaritas dan gotong royong terus terjaga. Ini juga menjadi bagian dari upaya Polri untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan masyarakat,” lanjutnya.

    PSHT dan Lindu Aji turut berperan aktif dalam mendukung kelancaran kegiatan, baik dalam pengorganisasian maupun sebagai mitra dalam penyaluran bantuan. Kehadiran mereka mencerminkan bahwa semangat Bhayangkara tidak hanya milik kepolisian, tetapi juga milik seluruh masyarakat.

    Melalui kegiatan sosial ini, Baglog Polres Klaten menegaskan perannya sebagai pilar penting yang tidak hanya mendukung operasional internal, namun juga aktif dalam pelayanan eksternal yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

    Kegiatan ini sekaligus menjadi pembuka dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-78, yang diharapkan mampu memperkuat jalinan antara Polri dan masyarakat dalam membangun kehidupan yang aman, harmonis, dan penuh empati.

  • Polres Magelang Kota Ungkap 19 Kasus Selama Operasi Aman Candi 2025

    Kota Magelang – Kepolisian Resor Magelang Kota berhasil mengungkap 19 kasus selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan dengan sandi “Aman Candi 2025” yang digelar selama 20 hari, sejak 12 hingga 31 Mei 2025. Senin (2/6/2025).

    Wakapolres Magelang Kota, Kompol Budiyuwono Fajar Wisnugroho, S.IP., M.H., dalam keterangannya menyampaikan bahwa dari total 19 perkara yang berhasil diungkap, lima di antaranya merupakan target operasi (TO), tiga kasus termasuk kategori non-TO, dan 11 kasus lainnya merupakan pelanggaran berupa pungutan liar di lahan parkir tanpa izin resmi.

    “Operasi ini bertujuan menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Magelang Kota, serta menekan angka kejahatan dan pelanggaran yang meresahkan masyarakat,” ujar Kompol Budiyuwono.

    Lebih lanjut dijelaskan, dari 19 kasus tersebut, satu kasus melibatkan anak dan diproses melalui mekanisme diversi, tujuh kasus masuk tahap penyidikan, serta 11 kasus lainnya diselesaikan melalui pembinaan.

    “Ada delapan kasus yang masuk proses penyidikan, termasuk kasus diversi. Kasus yang ditangani antara lain penganiayaan dan kepemilikan senjata tajam di muka umum,” tambahnya.

    Sementara itu, 11 kasus pungutan liar pada area parkir ditangani dengan tindakan pembinaan terhadap para pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya dan tidak meresahkan masyarakat.

    Operasi “Aman Candi 2025” merupakan bagian dari strategi preventif dan represif kepolisian dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Jawa Tengah, termasuk Kota Magelang.

  • Polres Purbalingga Amankan Puluhan Sepeda Motor Terkait Balap Liar dan Tawuran

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Polres Purbalingga mengamankan puluhan sepeda motor dalam kegiatan cipta kondisi saat libur panjang akhir pekan kemarin. Sepeda motor diamankan dari sejumlah lokasi terkait kegiatan balap liar maupun tawuran yang dilakukan oleh kelompok remaja.

    Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025) menyampaikan bahwa jajaran Polres Purbalingga menggelar beragam kegiatan kepolisian yang tujuannya memberikan rasa aman bagi masyarakat saat libur panjang akhitlr kemarin.

    “Ini yang patut kita sayangkan. Pada periode libur ini, banyak adik-adik kita usia sekolah, menggunakan waktu libur untuk kegiatan negatif. Ada balap liar sampai dengan rencana tawuran,” ucap Kapolres didampingi Kasat Lantas AKP Kumala Enggar Anjarani, Kasat Samapta AKP Tri Haryanto, Kasi Humas AKP Setyo Hadi di Kantor Satlantas Polres Purbalingga.

    Disampaikan bahwa terhadap kegiatan negatif tersebut, dilakukan langkah penindakan. Dua lokasi dilakukan penindakan akibat balap liar yaitu di Desa Muntang Kecamatan Kemangkon pada Jumat (30/5/2025) dan Desa Karangpule Kecamatan Padamara pada Sabtu (31/5/2025).

    “Sedangkan satu lokasi rencana tawuran di wilayah Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari pada Jumat (30/5/2025) dini hari yang sudah dilakukan rilis oleh Satreskrim Polres Purbalingga,” ungkapnya.

    Dijelaskan bahwa total ada lebih dari 50 kendaraan yang diamankan. Kendaraan tersebut memiliki spesifikasi yang tidak sesuai dengan standar keselamatan. Seperti tidak memasang spion, lampu tidak sesuai standar, knalpot brong dan tidak dilengkapi dengan identitas surat kendaraan.

    “Kepada para pelanggar ini diberikan sanksi penindakan di bidang lalu lintas sesuai dengan pelanggaran yang ditemukan,” ucap Kapolres.

    Lebih lanjut disampaikan bahwa para pelanggar tersebut mayoritas masih berusia remaja dan usia sekolah tingkat SMP maupun SMA. Untuk tawuran ada 21 orang yang diamankan, balap liar di Desa Muntang 11 orang dan di Desa Karangpule ada 182 orang.

    “Untuk kegiatan balap liar yang dilakukan oleh para remaja ini, hasil pemeriksaan tidak ada indikasi perjudian atau taruhan,” ungkap Kapolres.

    Kapolres menambahkan melalui rilis ini kami sekaligus memberikan imbauan dengan harapan libur akhir pekan mendatang saat Idul Adha, tidak ada remaja di Kabupaten Purbalingga yang melakukan tindakan negatif. Karena pasti akan dilakukan tindakan tegas oleh kepolisian.

    “Jadikan hal ini pembelajaran bagi kita semua. Kami akan tetap menggelar kegiatan kepolisian untuk memberikan rasa aman. Namun apabila ditemukan hal negatif seperti ini, akan kami lakukan penindakan kembali,” tegas Kapolres.

  • Polda Jateng Gelar Upacara Pencucian Pataka “Maneka Tunggal Dharma”, Maknai Semangat Pengabdian Jelang Hari Bhayangkara ke-79

    Polda Jateng-Kota Semarang | Sebagai bagian dari rangkaian tradisi mulia menyambut Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Polda Jawa Tengah menggelar upacara Pemurnian Nilai-Nilai Tribrata yang ditandai dengan pencucian Pataka Polda Jateng “Maneka Tunggal Dharma”. Upacara yang berlangsung dalam suasana khidmat ini dilaksanakan di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, pada Rabu pagi (18/6/2025) dan dipimpin langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo selaku inspektur upacara.

    Acara ini dihadiri oleh seluruh pejabat utama Polda Jateng dan diikuti oleh perwakilan personel dari berbagai satuan kerja (satker) di lingkungan Mapolda Jateng. Dengan penuh penghormatan, seluruh peserta upacara mengikuti jalannya prosesi yang sarat nilai-nilai simbolik dan spiritual.

    Rangkaian kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Mars Polri, dilanjutkan penghormatan pasukan kepada inspektur upacara serta laporan dari komandan upacara. Inti prosesi ditandai dengan penghormatan dan tradisi pencucian Pataka “Maneka Tunggal Dharma” oleh Kapolda Jateng, sebagai simbol pemurnian nilai dan semangat juang insan Bhayangkara. Upacara kemudian ditutup dengan menyanyikan Hymne Polri, pembacaan doa, serta laporan akhir dan penghormatan pasukan.

    Pataka “Maneka Tunggal Dharma” sendiri merupakan lambang kebesaran Polda Jawa Tengah. Berasal dari bahasa Sansekerta, nama ini memiliki makna bahwa Polri yang terdiri dari berbagai fungsi satuan kerja dan latar belakang memiliki satu tujuan mulia, yakni mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa sebagai aparat penegak hukum yang melindungi, mengayomi dan melayani seluruh masyarakat.

    Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, dalam keterangannya usai kegiatan menjelaskan bahwa tradisi pencucian pataka ini bukan sekadar seremoni belaka, tetapi mengandung makna yang mendalam bagi setiap insan Bhayangkara.

    “Selain sebagai rangkaian tradisi mulia menyambut Hari Bhayangkara ke-79, kegiatan ini juga menjadi simbol harapan agar jiwa dan semangat Tribrata senantiasa menggelora dan mengilhami pengabdian seluruh anggota Polri,” ungkapnya.

    Ia juga menambahkan bahwa momentum ini menjadi ajang introspeksi dan pemurnian nilai-nilai luhur Tribrata sebagai pedoman dan jati diri, sekaligus pembangkit semangat dalam menunaikan tugas mulia mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

    “Melalui prosesi ini, kita ingin meneguhkan kembali komitmen bahwa setiap langkah pengabdian harus dilandasi oleh integritas, keikhlasan, dan semangat melayani. Ini bukan hanya simbol, tapi cerminan tekad kami untuk selalu hadir secara humanis dan profesional,” tambahnya.

    Di akhir keterangannya, Kombes Pol Artanto mengajak seluruh personel Polri untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat empati serta menjaga kepercayaan publik. Hal ini selaras dengan tema Hari Bhayangkara ke-79 yaitu “Polri Untuk Masyarakat.”

    “Semoga peringatan Hari Bhayangkara ini menjadi momentum kebangkitan semangat baru, dan kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban, demi Indonesia yang lebih aman dan sejahtera,” pungkasnya.

    Upacara pencucian pataka ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap simbol dan tradisi, terkandung semangat pengabdian yang tak lekang oleh waktu dan semangat yang senantiasa hidup dalam hati setiap insan Bhayangkara.