Author: epson

  • Usai Terpilih Aklamasi, dr. Atik Sudewo Tegaskan Komitmennya untuk Kemanusiaan dan Pengabdian Masyarakat

     


    Pati, Infojateng.id – Setelah secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) yang digelar pada Kamis (29/5/2025), dr. Atik Kusdarwati menyampaikan sambutanya secara daring di hadapan seluruh peserta. Dalam kesempatan tesebut, istri Bupati Pati H. Sudewo, ST, MT itu menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah dengan sepenuh hati demi kemanusiaan.

    “Alhamdulillah, saya bersedia untuk mengemban amanah sebagai Ketua PMI Kabupaten Pati. Tentu saja, semua ini saya lakukan dengan tujuan yang baik, yaitu demi kemanusiaan dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar dr. Atik, yang disambut tepuk tangan para peserta Muskab.

    Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus PMI Kabupaten Pati, para Ketua PMI Kecamatan, serta relawan dan tamu undangan yang hadir dalam forum Muskab. Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, dr. Atik menerima kepercayaan bulat dari seluruh peserta, yang secara aklamasi menunjuk dirinya sebagai pemimpin baru PMI Kabupaten Pati periode 2025-2030.

    “Saya mendapatkan amanah dan dukungan penuh—100%. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya,” tambahnya dengan penuh rasa syukur.

    Atik juga mengajak seluruh jajaran PMI untuk menyatukan persepsi, semangat, dan visi dalam satu barisan untuk mewujudkan organisasi yang tangguh, humanis, dan taat aturan. Ia menekankan pentingnya kerja kolektif yang teratur, benar, dan sungguh-sungguh, agar PMI Kabupaten Pati semakin bermanfaat bagi masyarakat.

    “Mari kita bersama-sama bekerja dengan teratur, benar, dan sungguh-sungguh, demi memberikan manfaat nyata kepada masyarakat Pati. Kita ingin PMI di Kabupaten Pati ke depan menjadi lebih maju, lebih sukses, dan lebih berdaya guna untuk kemanusiaan,” ujarnya.

    Sebagai Ketua terpilih, dr. Atik akan segera memimpin tim formatur yang bertugas menyusun struktur kepengurusan baru PMI Kabupaten Pati, dengan target penyelesaian maksimal satu bulan ke depan. Setelah itu, hasil formatur akan diajukan ke PMI Provinsi Jawa Tengah untuk proses pelantikan resmi.

    Musyawarah Kabupaten PMI tahun 2025 ini tidak hanya menjadi ajang suksesi kepemimpinan, tetapi juga titik awal semangat baru PMI Kabupaten Pati dalam menjawab berbagai tantangan kemanusiaan ke depan. (one/redaksi)


     

    Source link

  • Tingkatkan Pariwisata Borobudur dan Jateng

    Magelang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Akademi Militer (Akmil) dan Candi Borobudur, Kamis (29/5/2025) siang.

    Ahmad Luthfi mengatakan, kedatangan Presiden Prancis beserta istri dan rombongan sangat bermanfaat bagi peningkatan pariwisata di Indonesia, khususnya di wilayah Borobudur dan Jawa Tengah.

    Hal itu akan menambah value dari Borobudur sebagai destinasi wisata tingkat dunia.

    “Penting dengan datangnya Presiden Prancis ke tempat kita akan meningkatkan tourism di Indonesia, khususnya wilayah Borobudur dan Jawa Tengah,” kata Ahmad Luthfi di Borobudur.

    Meningkatnya kunjungan wisata ke Borobudur akan membuka peluang bagi daerah di sekitarnya untuk ikut terangkat.

    Apalagi ke depan ada proyeksi pengembangan aglomerasi wisata yang menjadikan Borobudur sebagai sentral, kemudian dikaitkan dengan beberapa destinasi wisata di daerah sekitar seperti Kopeng dan Rawa Pening di Kabupaten Semarang.

    Selain bidang pariwisata, kedatangan Presiden Prancis tersebut juga dapat menjadi pengungkit pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dan Jawa Tengah.

    “Ini potensi yang sangat besar untuk wilayah kita,” ujar Luthfi.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, sebuah kehormatan besar dapat menerima kunjungan Presiden Prancis di Borobudur, situs bersejarah yang merupakan maha karya peradaban.

    Situs yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang kaya akan sejarah dan makna spiritual.

    “Kehormatan bagi saya bisa menemani sahabat saya Presiden Prancis. Indonesia dan Prancis dua bangsa besar dengan sejarah panjang dan budaya yang mengakar kuat, serta peradaban yang panjang,” kata Prabowo.

    Menurut Presiden, Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai filosofi dasar negara Pancasila yang menghormati semua agama dan semua kepercayaan.

    Prabowo menambahkan, Indonesia dan Prancis juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang sama.

    “Toleransi dan menghormati warisan budaya, menghormati semua agama dan kepercayaan, ras, dan semua kelompok etnis,” ucapnya.

    Presiden mengungkapkan, persahabatan, kepercayaan, kolaborasi, dan kemitraan antara Indonesia-Prancis akan berlanjut. Ini akan menjadi jembatan bagi budayawan, seniman, dan pelaku industri kreatif di antara dua negara.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Candi Borobudur merupakan kesaksian dari betapa besarnya peradaban ini.

    Borobudur yang juga digunakan untuk kegiatan ibadah merupakan adikarya spiritual arsitektur dan menjadi bukti keunggulan Indonesia.

    “Borobudur adalah tempat ibadah dan ada ratusan bahkan ribuan orang yang datang beribadah serta menunjukkan pesan universal, toleransi, dan rasa hormat yang disampaikan oleh Indonesia,” kata Macron.

    Macron juga menyampaikan kekagumannya atas kekayaan sejarah, artistik, dan budaya Indonesia.

    Menurutnya, Candi Borobudur bukan hanya monumen melainkan lambang keunggulan manusia dan sumber inspirasi untuk seluruh dunia.

    Di hadapan warisan budaya dunia itu, Macron menyampaikan peluang peningkatan kerja sama dalam industri kreatif antara Indonesia-Prancis.

    Diketahui selama ini banyak seniman dan pelaku industri kreatif yang sudah dikenal di Prancis.

    Misalnya pada bidang perfilman banyak tokoh Indonesia yang sudah dikenal melalui Festival Film Cannes maupun event lain.

    Begitu halnya dengan bidang fesyen, di mana sudah banyak desainer yang ikut terlibat dalam fashion week di Prancis.(eko/redaksi)

    Source link

  • Satgas Binmas Polda Jateng Gencarkan Penyuluhan Antipremanisme di Terminal Cangkiran

    Semarang — Satuan Tugas Pembinaan Masyarakat (Satgas Binmas) Polda Jawa Tengah menggelar kegiatan bimbingan dan penyuluhan (binluh) kepada masyarakat di dua titik rawan premanisme di Kota Semarang, yakni Kawasan Jatisari dan Terminal Cangkiran, Kamis (29/5).

    Kegiatan ini menyasar warga dan petugas setempat dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum tukang parkir liar. Dalam pelaksanaannya, sebanyak 14 personel Satgas Binmas dilibatkan.

    Kasatgas Binmas Kombes Pol. Siti Rondhijah menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polda Jawa Tengah.

    “Binluh ini menjadi langkah preventif kami untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran serta dalam menjaga ketertiban. Premanisme dan pungli tidak boleh dibiarkan menjadi budaya. Laporkan kepada kami jika menemukan praktik tersebut,” tegas Kombes Siti.

    Masyarakat diimbau agar segera melapor ke kantor Kepolisian terdekat apabila menemukan adanya praktik premanisme ataupun pungli di wilayah mereka. Satgas juga menekankan pentingnya kolaborasi antara warga dan aparat penegak hukum dalam menjaga ketertiban umum.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat.

    “Kegiatan Satgas Binmas ini adalah wujud nyata dari upaya Polri dalam mendekatkan diri kepada masyarakat. Kami mendorong partisipasi publik untuk menciptakan keamanan bersama. Jika melihat ada preman atau pungli, segera laporkan ke kantor polisi terdekat,” ujar Kombes Artanto.

    Polda Jawa Tengah memastikan bahwa upaya penanggulangan premanisme akan terus digalakkan dengan pendekatan persuasif dan edukatif, guna menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

  • Istri Bupati Pati, dr. Atik Kusdarwati, Resmi Nahkodai PMI Kabupaten Pati

    Pati, Infojateng.id Musyawarah Kabupaten (Muskab) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati tahun 2025 menghasilkan keputusan penting: dr. Atik Kusdarwati secara aklamasi terpilih sebagai Ketua PMI Kabupaten Pati untuk masa bakti 2025-2030. Istri dari Bupati Pati, H. Sudewo, ST, MT, ini dipercaya memimpin organisasi kemanusiaan tersebut berkat dukungan penuh dari seluruh peserta Muskab.

    Acara Muskab yang digelar Kamis (29/5/2025) di ruang pertemuan lantai 4 New Merdeka Hotel itu, dihadiri seluruh Ketua PMI Kecamatan se-Kabupaten Pati, Sekretaris PMI Kabupaten, jajaran pengurus lama, perwakilan forum relawan, serta utusan dari PMI Provinsi Jawa Tengah. Seluruh tahapan berjalan sesuai prosedur, berdasarkan surat resmi dari PMI Kabupaten dan keputusan Ketua Harian PMI Kabupaten Pati.

    Pimpinan Sidang Muskab PMI Pati Sunaryo, menjelaskan bahwa Muskab terdiri dari tiga rapat pleno utama. Pada pleno pertama, peserta secara bulat menerima laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya. “Tidak ada keberatan, semuanya menyepakati dengan penuh rasa saling percaya,” ungkapnya.

    Puncak Muskab terjadi pada rapat pleno ketiga, di mana seluruh peserta secara mufakat dan tanpa voting memilih dr. Atik Kusdarwati sebagai Ketua PMI Kabupaten Pati menggantikan Mantan Bupati Pati Haryanto. Pemilihan secara aklamasi ini mencerminkan kekompakan serta semangat kebersamaan antar peserta.

    “Terpilihnya dr. Atik secara aklamasi menjadi bukti kepercayaan dari seluruh PMI kecamatan dan harapan besar bagi penguatan peran PMI di Pati,” ujar Sunaryo.

    Usai terpilih, dr. Atik akan memimpin tim formatur yang terdiri dari perwakilan wilayah selatan, tengah, dan timur Kabupaten Pati. Tim ini bertugas menyusun struktur kepengurusan baru maksimal dalam waktu satu bulan. Setelah kepengurusan rampung, akan diajukan ke PMI Provinsi Jawa Tengah untuk proses pelantikan resmi.

    Muskab PMI Kabupaten Pati tahun ini tidak hanya menandai pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi momentum menyatukan visi dan semangat untuk memperkuat pelayanan kemanusiaan PMI di Bumi Mina Tani ke depan.  (one/redaksi)

    Source link

  • Kurang dari 24 Jam, Polresta Pati Tuntaskan Kasus Pengrusakan Balai Desa Langse dengan Restoratif Justice

    Pati, Jawa Tengah — Ketenangan Desa Langse, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, terusik oleh insiden perusakan kaca pintu Balai Desa. Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 28 Mei 2025, sekitar pukul 08.00 WIB ini, sempat menimbulkan kerugian material hingga lima juta rupiah. Berkat respons cepat dari jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pati, pelaku pengrusakan berhasil diungkap hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.

    Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi melalui kasat Reskrim Polresta Pati AKP Heri Dwi Utomo menjelaskan kejadian bermula dari temuan serpihan kaca dan bekas benturan benda kecil di pintu Balai Desa oleh petugas kebersihan sekitar pukul 07.00 WIB. Temuan ini lantas dilaporkan kepada Kepala Desa Langse, Bapak Amrudin, yang juga menjadi korban dalam insiden ini. Kecurigaan mengarah pada penggunaan proyektil kecil, setelah ditemukan dua butir gotri di sekitar lokasi kejadian, mengindikasikan adanya tindakan sengaja untuk merusak, jelas AKP Heri. 

    Berdasarkan Laporan Informasi, tim Satreskrim Polresta Pati segera bergerak melakukan penyelidikan mendalam. Penelusuran informasi di lapangan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan.

    Lebih lanjut AKP Heri menambahkan titik terang muncul pada Rabu malam, 28 Mei 2025, sekitar pukul 19.00 WIB. Petugas menerima informasi dari masyarakat yang mengarah kepada terduga pelaku, ADK (35), yang saat itu berada di rumah saksi Supratno, anggota BPD Desa Langse. Tanpa membuang waktu, tim Satreskrim langsung mendatangi lokasi dan melakukan interogasi kepada ADK, dan pelaku mengakui perbuatannya merusak kaca pintu Balai Desa menggunakan ketapel dengan melontarkan gotri, tambah AKP Heri. 

    Modus operandi yang cukup unik ini terkonfirmasi dengan penemuan barang bukti yang berhasil diamankan oleh petugas, meliputi satu buah ketapel buatan sendiri, tujuh helai karet pentil berwarna kuning, dan sepuluh butir gotri sepeda motor.

    AKP Heri menegaskan meskipun nilai kerugian mencapai lima juta rupiah, insiden ini berakhir dengan pendekatan keadilan restoratif. Kepala Desa Amrudin, selaku korban, menunjukkan sikap lapang dada dengan memaafkan perbuatan pelaku. Sementara itu, ADK juga menunjukkan itikad baik dengan mengakui kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, dan bersedia mengganti serta memperbaiki semua kerusakan yang diakibatkannya, tegas AKP Heri.

    “Kesepakatan damai ini menjadi dasar bagi kami untuk menyelesaikan kasus ini melalui jalur keadilan restoratif. Hal ini sejalan dengan prinsip penegakan hukum yang mengedepankan pemulihan hubungan antara korban, pelaku, dan masyarakat, dibanding hanya berfokus pada penghukuman,” pungkas AKP Heri. 

    Kasus pengrusakan di Balai Desa Langse ini menjadi contoh bagaimana penyelesaian masalah dapat dicapai secara kekeluargaan dengan mediasi aparat penegak hukum dalam hal ini polresta Pati, namun tindakan yang mengarah pidana harus tetap dihindari.

    (Humas Respa Pati)

  • Capaian Penting 100 Hari Luthfi

    Semarang, Infojateng.id – Status bandar udara Jenderal Ahmad Yani kembali menjadi bandara Internasional, menjadi catatan penting dalam 100 hari kerja Gubernur Ahmad Luthfi-Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dalam memimpin Jawa Tengah.

    Hal itu berdasar atas Keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) No 26/2025.

    Tentu, keberadaan bandara Ahmad Yani mampu menjadi akses lebih luas untuk mendongkrak ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah.

    Bukan hanya domestik tapi juga bermanfaat bagi kalangan mancanegara.

    Salah satunya Eba seorang warga negara Spanyol misalnya, mengaku antusias menyambut beroperasinya bandara yang melayani penerbangam skala internasional tersebut.

    “Saya senang karena bisa langsung ke Semarang karena suami punya bisnis di Jepara,” ungkap Eba, beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, jika penerbangan internasional telah siap beroperasi di bandara Ahmad Yani, akan menyingkat waktu perjalanan. Selama ini, jika ia datang atau balik ke Negeri Matador, ia harus transit di Jakarta.

    “Kita biasanya dari Jepara, kemudian ke sini lali tiba di Jakarta. Jadi ya bagus kalau ada penerbangan internasional ke sini (Semarang). Lebih mudah lebih cepat,” lanjutnya.

    Ia mengaku, dalam kurun satu tahun bisa lima kali berangkat balik ke Jepara. Menurutnya, putusan pemerintah mengembalikan status internasional bandara Ahmad Yani sudah tepat.

    “Saya tidak begitu tahu terkait pemerintahan di sini. Namun kalau mereka melakukan ini berarti bagus mempermudah dan meningkatkan bisnis,” imbuh warga Barcelona itu.

    Warga lain Putri mengakui hal serupa. Menurutnya, hal ini akan semakin mempermudah keberangkatan ke luar negeri.

    “Bagus. Kan daripada kalau mau ke luar negeri harus terbang ke kota yang lebih besar misal Surabaya atau Jakarta. Alangkah lebih baiknya langsung dari Semarang. Harapannya mempermudah akses terutama pas mau umroh, kan sekarang umroh ke Jakarta dulu,” tuturnya.

    Begitu pula dengan Sonny. Ia mengaku senang dengan putusan pengembalian status bandara internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani.

    “Karena suatu daerah akan maju kalau ada kekuatan dengan turisme, perdagangan dan lingkungan. Dengan adanya dibuka penerbangan dari Semarang ke Singapura saya kira jadi hal luar biasa,” ungkap Sonny.

    Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro menyambut baik putusan tersebut. Ia mengaku siap mendukung dengan mengundang para pengusaha dan investor untuk bisa masuk ke Jawa Tengah.

    “Tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Dunia usaha sudah siap menyambut baik, dari kuliner, hotel dan transportasi. Untuk investasi, investor bisa datang langsung untuk investasi direct ke (Semarang) sebagai pintu gerbang ekonomi di Jateng,” urai Harry.

    Hal serupa diungkapkan, Ketum Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jateng Kukrit Suryowicaksono.

    Menurutnya, sejumlah agenda wisata telah disiapkan untuk menarik pelancong.

    “Tugas buat kami selanjutnya, adalah membuat Jateng ramai dengan pendatang lewat berbagaia event. Seperti sport, kuliner, properti bersinergi dengan media dan Pemprov Jateng,” pungkas Kukrit.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan para maskapai, kesiapan navigasi, berikut layanan imigrasi dan karantina, juga telah dilakukan.

    “Penerbangan internasional akan memberikan Marwah Jateng satu dunia usaha, kemudian pariwisata, investasi dan bagaimana mengenalkan Jateng ke dunia internasional. di Jateng punya potensi untuk eksplorasi daripada kemajuan wilayah kita,” papar Luthfi.

    Selain itu, dipastikan semua prasarana dan petugas dalam kondisi prima dan siap melayani penumpang.

    “Kami sudah meninjau dimulai dari terminal keberangkatan luar negeri di lantai atas Bandara Jenderal Ahmad Yani, kemudian dilanjut dengan meeting singkat bersama pihak terkait,” tandasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Patroli Satgas Samapta Cegah Premanisme di Terminal Cangkiran Semarang

    Semarang — Satuan Tugas Samapta Polda Jawa Tengah menggelar patroli dan razia selektif di kawasan Terminal Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, sebagai respons atas laporan dan rekomendasi dari Satgas Intelijen dan Satgas Binmas terkait aktivitas premanisme yang meresahkan masyarakat.(Kamis, 29/5/2025)

    Sebanyak 29 personel dikerahkan dalam kegiatan ini, dengan fokus menyasar pengelolaan parkir liar yang diduga dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas). Satgas memberikan imbauan langsung di lokasi kepada para pelaku untuk menghentikan aktivitas pungutan liar dan aksi premanisme yang mengganggu ketertiban umum.

    Kasatgas Samapta Kombes Pol. Dr. Risto Samodro menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif kepolisian untuk menciptakan ruang publik yang aman dan bebas dari tekanan kelompok tertentu.

    “Kami ingin memastikan bahwa ruang publik seperti terminal bebas dari intimidasi dan pungutan liar yang meresahkan masyarakat. Kami bertindak tegas tapi tetap humanis, mengedepankan imbauan sebelum penegakan hukum,” tegas Kombes Risto.

    Patroli berlangsung aman dan tertib. Selain memberikan imbauan, personel Satgas juga berdialog dengan warga sekitar untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah potensi konflik sosial yang kerap dipicu oleh praktik premanisme.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto turut menegaskan bahwa Polda Jateng tidak akan memberikan ruang bagi segala bentuk tindakan premanisme, apalagi yang mengatasnamakan ormas.

    “Polda Jateng berkomitmen menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat. Kami tidak memberikan ruang bagi aksi premanisme, terlebih jika menggunakan atribut ormas untuk menekan masyarakat. Kami akan tindak tegas,” ujar Kombes Artanto.

    Polda Jawa Tengah memastikan kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala, dengan mengedepankan sinergi lintas satuan tugas dan keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

  • Kedapatan Bawa Sabu, Pemuda Asal Pracimantoro Diamankan Polisi

    Wonogiri, Infojateng.id – Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Wonogiri berhasil mengamankan seorang pemuda inisial GP alias Ganang (26) warga Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

    Pelaku diamankan karena kedapatan membawa narkotika jenis Sabu seberat 0,71 Gram.

    Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan, bahwa penangkapan berawal dari adanya informasi dari masyarakat.

    “Berdasarkan informasi tersebut, anggota Sat Resnarkoba melakukan penyelidikan. Dan pada Selasa (27/5/2025) sekira pukul 23.30 WIB, anggota berhasil mengamankan pelaku wilayah Kecamatan Manyaran,” ujar Anom, Rabu (28/5/2025).

    Saat diinterogasi, pelaku mengakui paket narkotika jenis sabu tersebut ia dapatkan dari seseorang via online.

    Dari rumah pelaku, petugas menemukan barang bukti berupa 1 paket terbungkus plastik yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0,71 Gram.

    “Saat ini pelaku dan barang bukti telah diamankan di Polres Wonogiri untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.

    AKP Anom menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pengembangan kasus ini untuk menangkap bandar narkoba yang memasok sabu.

    “Kami berterimakasih kepada masyarakat yang memberikan informasi penyalahgunaan narkoba ini. Kami akan terus melakukan penindakan tegas terhadap penyalahgunaan narkoba baik pengedar maupun pemakai,” tegasnya.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 127 UU RI No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika dengan ancaman paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun kurungan. (eko/redaksi)

    Source link

  • Kreasi Kostum Unik Guru TK Warnai Peringatan HUT Ke-75 IGTKI-PGRI

    Boyolali, Infojateng.id – Kreasi kostum unik beraneka rupa yang dikenakan ribuan guru Taman Kanak-kanak (TK) mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

    Acara yang diselenggarakan di Alun-alun Kidul, Kabupaten Boyolali, Rabu (28/5/2025) itu berlangsung meriah.

    Hadir pada acara tersebut, Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana, Ketua DPRD Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani.

    Ketua IGTKI Kabupaten Boyolali Erina Verawati menyampaikan, sebanyak 1.867 guru TK dari 22 kecamatan ikut serta dalam kegiatan ini.

    Mereka mementaskan tari, sendra tari, cokekan dan kreatifitas kostum ciptaan guru-guru TK se-Kabupaten Boyolali.

    Pelaksana tgas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih sangat mengapresiasi terselenggaranya pagelaran seni dan budaya tersebut.

    Menurutnya, ini adalah salah satu cara guru-guru TK berkreasi dan berekspresi untuk memanfaatkan sebagian barang-barang bekas.

    “Semoga kita semua terus menjadi pionir dalam perubahan posiif dalam dunia Pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Boyolali,” kata dia.

    Sementara Ketua DPRD Kabupaten Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani menuturkan, mendidik anak usia dini adalah membentuk karakter dan kepribadian yang menjadi tonggak awal dalam pembentukan kualitas hidup dan kualitas anak untuk masa depan bangsa dan negara.

    “Kami siap mendukung dengan Bupati, Wakil Bupati Boyolali untuk kesejahteraan panjenengan semua, dan pengabdian yang sangat luar biasa untuk bangsa negara, untuk Boyolali, untuk anak-anak Boyolali, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya,” ungkap Titut, sapaan akrab Ketua DPRD itu.

    Sebelum memotong tumpeng pada perayaan HUT ke-75 IGTKI-PGRI tersebut, Wakil Bupati wanita pertama di Kota Susu ini mengajak seluruh guru TK untuk senantiasa meningkatkan kompetensi, menjaga integritas, berinovasi dan berkreatifitas dalam menuju Indonesia emas 2045.

    “Mari kita ciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif dan menyenangkan, saya yakin ditangan Bapak Ibu semuanya pendidikan anak usia dini selalu menyenangkan,” ujar wabup.

    Usai acara seremonial, satu persatu perwakilan kecamatan tampil mementaskan kreatifitas kesenian dan kostum yang mereka bawa. (eko/redaksi)

    Source link

  • Perayaan HUT Ke-6 KRIB Diwarnai Lomba Mewarnai Tumbuhan

    Boyolali, Infojateng.id – Salah satu tempat wisata unggulan Kota Susu yang juga merupakan tempat konservasi tumbuhan yakni Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-6, Rabu (28/5/2025).

    Acara yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali bertempat di kawasan KRIB tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana.

    Sekretaris DLH Boyolali Edy Kristiawan menyampaikan, bahwa KRIB memiliki luas 8,9 hektar, khusus untuk mengoleksi tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur.

    Edy menyebut, saat ini memiliki tanaman koleksi sebanyak 412 spesies dan 1.596 spesimen dimana rata-rata tiga hingga empat tanaman setiap spesies tersebar di 12 vak dan sembilan taman tematik.

    KRIB dibangun menggabungkan konsep konservasi tumbuhan dengan budaya.

    Penamaan taman tematik tumbuhan menggunakan nama-nama tokoh wayang dan juga bangunan ikonik menggunakan nama-nama dalam cerita Nagasasra dan Sabuk Inten yang populer di Pulau Jawa.

    KRIB juga menggabungkan konsep kebun dan taman. Kebun merupakan area dengan tanaman yang dipelihara dan tidak boleh diganggu atau dirusak, sehingga yang bisa mengakses terbatas.

    Sedangkan taman merupakan tempat untuk bersosialisasi masyarakat sehingga semacam tempat umum yang bisa diakses siapa saja.

    “Hal ini dimaksudkan agar KRIB dapat diakses masyarakat umum serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, antara lain untuk tempat wisata,” kata Edy.

    Lebih lanjut Edy menambahkan, KRIB dikembangkan dengan penguatan tema konservasi dan budaya seperti pemilihan jenis koleksi tumbuhan dan membangun narasi budaya dalam konservasi tumbuhan.

    Selain itu, optimalisasi potensi dengan kegiatan yang menarik, seperti halnya lomba mewarnai tumbuhan yang diikuti anak-anak usia TK dan SD, juga inovasi Tarsius yaitu kegiatan menanam dan merawat tanaman yang diikuti anak-anak SD.

    Selama ini KRIB telah menjalankan lima fungsi kebun raya sesuai ketentuan, yaitu fungsi konservasi, fungsi penelitian, fungsi pendidikan, fungsi wisata, dan fungsi jasa lingkungan.

    Adapun fungsi wisata yang paling banyak mendapat perhatian selain fungsi konservasi, yaitu dengan meningkatan kunjungan wisata.

    Pada tahun 2024, kunjungan wisata sebanyak 163.622 kunjungan atau rata-rata 3.147 kunjungan per minggu dengan realisasi pendapatan Rp 1.121.941.000,-.

    Menghadiri perayaan HUT ke-6 KRIB, Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana mengungkapkan, KRIB merupakan simbol kolaborasi komitmen bersama dalam pelestarian lingkungan, konservasi dan semangat untuk menjaga bumi pertiwi Indonesia.

    Kegiatan lomba mewarnai yang dilaksanakan juga turut diapresiasi oleh bupati. Menurutnya, hal ini sangat bagus untuk memperkenalkan flora dan fauna disekitar.

    Selain itu, lanjutnya, dengan lomba ini anak-anak bisa mencintai, menjaga dan melindungi lingkungan sekitar.

    “Mari kita jadikan hari ini menjadi pengingat untuk kita semuanya bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab kita bersama,” ungkap Wakil Bupati yang akrab disapa Fajar itu.

    Pada kesempatan itu pula, Wabup Fajar juga melakukan penanaman bibit pohon Baringtonia asiatica atau yang dilebih dikenal sebagai pohon Keben. (eko/redaksi)

    Source link