Author: epson

  • Hoka dan Adidas Buru Lulusan Balai Latihan Pemprov Jateng

    Batang, Infojateng.id – Program pelatihan kerja yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, kembali membuktikan kualitasnya di dunia industri.

    Sejumlah lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) binaan Pemprov kini menjadi buruan perusahaan brand internasional ternama, mulai dari produsen sepatu olahraga Hoka hingga raksasa apparel Adidas.

    Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (Biptak) Disperindag Jawa Tengah, salah satu yang melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.

    Ada sebanyak 50 peserta pelatihan diserap oleh perusahaan, yakni PT Bintang Indokarya Gemilang Brebes 25 orang, PT Yih Quan Footwear Indonesia Batang 19 orang dan PT Ara Shoes Kabupaten Semarang 6 orang.

    Kepala Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (Biptak), Sri Purwanti mengatakan, para peserta diberi bekal hard skill, soft skill, serta pengelolaan keuangan pribadi.

    “Pelatihan diberikan selama 20 hari secara gratis, sekaligus asrama dan makan tiga kalo sehari,” ujar Sri Purwanti, saat menyerahkan peserta hasil pelatihan di PT Yih Quan Footwear Indonesia Batang, Senin (11/8/2025).

    Dijelaskan, Biptak yang dipimpinnya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah mitra, untuk penyaluran tenaga kerja hasil pelatihan.

    Sejauh ini, kata dia, perusahaan besar yang ada di Jawa Tengah antusias menerima para tenaga kerja hasil pelatihan.

    “Kita bekali mereka, dan kita salurkan ke industri. Alhamdulillah, kita dipercaya oleh brand-brand ternama, seperti PT Yih Quan Footwear Indonesia yang memproduksi sepatu Hoka, PT Bintang Indokarya Gemilang memproduksi sepatu Adidas,” ungkapnya.

    Sri Purwanti menambahkan, pelatihan serta penyaluran tenaga kerja di perusahaan tersebut, seiring dengan kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dalam menekan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan.

    “Tahun ini ada 500 peserta pelatihan dari anggaran APBD, dan ditambah 100 peserta dari dana CSR. Di anggaran perubahan kami rencanakan ada 150 peserta. Dan 99 persen diterima di perusahaan,” tuturnya.

    Human Resources (HR) Reqruitment PT Yih Quan Footwear Indonesia Batang, Bunayya Fahmi Nurrosyad menyampaikan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan BLK maupun Biptak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

    “Selama ini, kerja sama yang kita lakukan memang berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Artinya, dari pihak perusahaan bisa mengakomodir keinginan dari BIPTAK, juga dari pihak Biptak-nya atau Disperindag juga mampu mengakomodir kebutuhan yang memang perusahaan inginkan,” kata Fahmi.

    Pihaknya mengakui, Sumber Daya Manusia (SDM) hasil binaan Biptak memiliki kualitas unggul terutama di hard skill dan soft skill.

    “Pasti kita merasakan adanya perubahan ya, adanya perbedaan yang signifikan. Antara SDM yang tanpa pelatihan dan juga SDM yang setelah mendapatkan pelatihan, itu pasti kita merasakan ada perbedaannya. Dari segi hard skill, pasti akan berbeda dari orang yang dilatih ataupun yang tidak,” imbuhnya.

    Menurutnya, kerja sama tersebut perlu dilakukan secara berlanjut dan ditingkatkan, baik peran pemerintah, swasta, hingga masyarakat.

    “Peran juga dari di masyarakat, sinergitas, akhirnya disalurkan oleh perusahaan yang membutuhkan,” terangnya.

    Sementara itu, peserta pelatihan Biptak Disperindag Jawa Tengah, Ikmal R, menyatakan senang, karena tidak menyangka bisa diterima kerja di perusahaan besar yang memproduksi sepatu brand internasional, Hoka.

    “Senang dan tidak menyangka bisa diterima kerja di sini. Karena ini perusahaan besar,” ungkap Ikmal.

    Menurut Ikmal, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki peran besar atas terwujudnya keinginan dalam menerjuni dunia kerja di industri.

    “Saya dilatih selama 20 hari gratis, dapat asrama juga makan. Jadi, bekal itu yang membuat saya diterima di perusahaan ini,” lanjutnya.

    Nantinya, pendapatan bulanan dari hasil kerja di PT Yih Quan Footwear Indonesia akan Akmal manfaatkan untuk kebutuhan hidup, masa depan, dan membantu ekonomi orang tua.

    “Selain hard skill dan soft skill, kami juga diajari mengelola keuangan,” tandasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Diseminasi LINDA Jadikan Model Pengembangan Inovasi Baru

    Cilacap, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPEDA) menggelar Diseminasi Hasil Lomba Inovasi Daerah (LINDA) Tahun 2025, di Ruang Aula Lantai 2 Bappeda Kabupaten Cilacap, Senin (11/8/2025).

    Kegiatan itu dilaksanakan untuk mempromosikan dan mengembangkan inovasi-inovasi yang dihasilkan Perangkat Daerah di Lingkungan Kabupaten Cilacap.

    Acara digelar secara Luring yang dihadiri oleh Perwakilan dari Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Cilacap, Para Camat dan Lurah di wilayah Kota dan Camat Majenang, Kepala Puskesmas di wilayah Kota, para Pimpinan Perguruan Tinggi di Wilayah Kabupaten Cilacap.

    Sedangkan yang mengikuti kegiatan secara daring diikuti oleh Camat di luar wilayah kota Cilacap dan para stakeholder di wilayah Kabupaten Cilacap.

    Dalam sambutannya, Sekretaris Bappeda Cilacap, Imam Jauhari menyampaikan bahwa maksud dari kegiatan Diseminasi Hasil LINDA tahun 2025 adalah untuk menyampaikan inovasi juara-juara LINDA 2025 dari tiga kategori sehingga dapat diketahui oleh stakeholder dan dapat dijadikan model pengembangan inovasi di masing-masing OPD / Instansi.

    Dalam kesempatan tersebut ada 5 (lima) inovator yang memaparkan hasil inovasinya yaitu Mobile Apps CISA  (Cilacap Smart ASN) dari BKPSDM Kabupaten Cilacap, Inovasi Sibermaya (Sistem Informasi dan Berita Masyarakat Cilacap Bercahaya dari Diskominfo Cilacap, BIMAKU ( Bimbingan dan Konsultasi ) Desa sebuah inovasi dari Kecamatan Majenang.

    Kemudian Inovasi Digital Desa Margasari (Digides) dan ANDI Smart ( Anjungan Digital Mandiri) dari Kecamatan Sidareja, dan pemaparan yang terakhir PERI GIGIKU (Periksa Gigi Lebih Dekat di PKD dan PUSTU) sebuah inovasi dari Puskesmas Kroya 1.

    Dengan adanya diseminasi hasil LINDA Tahun 2025, diharapkan inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan daerah, serta meningkatkan kesadaran dan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan inovasi-inovasi baru. (eko/redaksi)

    Source link

  • Logo 80 Menyerupai Burung Kepodang Emas, Ini Filosofinya

    Klaten, Infojateng.id – Pada perayaan Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Tengah ada sentuhan simbolis penuh makna. Logo “80” bukan sekadar angka biasa, melainkan dibentuk menyerupai burung Kepodang Emas, satwa khas Jawa Tengah.

    Logo tersebut terlahir dari Yusup Kristiyanto warga Dusun Tunggul, RT 03 RW 4, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

    Menurutnya, desain angka 80 yang dibuatnya itu menggambarkan seekor burung Kepodang Emas sedang meloloh atau menyuapi makan anaknya. Itu memberikan kesan atas slogan “Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” yang diusung Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

    Yusup menjelaskan, burung Kepodang Emas telah lama menjadi simbol kearifan lokal di daerah Jawa Tengah. Suaranya merdu, bulu kuning keemasannya indah, serta mempunyai karakter penuh perhatian pada anaknya.

    Hal itu dia anggap mengilhami semangat kebersamaan dan kepedulian.

    “Makna kata meloloh mengacu pada proses memberi makan pada anaknya. Artinya itu Ngopeni supaya bisa bertumbuh. Burung Kepodang Emas juga dikenal dengan keindahan bulunya dan perilaku baik suka membersihkan diri (Nglakoni) dengan merasakan kehidupan nyata, menghilangkan berbagai keburukan supaya bisa mapan,” ujar Yusuf saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/8/2025).

    Tamatan akuntansi di sebuah sekolah kejuruan itu menambahkan, Kepodang Emas melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti.

    Selain itu, juga sering dikaitkan dengan simbol kejayaan, kemakmuran, serta keberlanjutan.

    “Sehingga hal ini dirasa selaras untuk merepresentasikan semangat pemerintah dalam Ngopeni serta Nglakoni Jawa Tengah dengan kesederhanaan, totalitas, serta ketulusan hati, dalam mewujudkan seluruh masyarakat Jawa Tengah yang mapan serta bertumbuh. Filosofi inilah yang mendasari terbentuknya desain logo semangat Hari Jadi ke-80, menuju Jateng Mapan dan Tumbuh,” ungkapnya.

    Logo tersebut mengemas pesan yang sederhana namun mendalam, yakni Jawa Tengah telah mapan di usianya yang ke-80 tidak berhenti berkembang, tetapi terus bertumbuh seperti anak Kepodang yang kelak akan terbang mandiri.

    Filosofi ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan bukan akhir perjalanan, melainkan bagian dari siklus kehidupan yang terus dipelihara.

    Dengan visual elegan dan narasi yang kuat, peringatan Hari Jadi Jateng tahun ini diharapkan bukan hanya soal angka, melainkan refleksi perjalanan panjang dan tekad, untuk menatap masa depan dengan hati memelihara serta langkah yang mantap.

    “Harapan saya, apa yang telah menjadi visi dan misi Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur yaitu Ngopeni Nglakoni benar-benar dapat dirasakan semua lapisan masyarakat di Jawa Tengah. Sehingga Jawa Tengah benar-benar mapan dan terus bertumbuh,” harapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi, menuturkan, penentuan logo Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah dilakukan melalui sayembara. Hal itu untuk memberikan ruang kreatif sekaligus melibatkan masyarakat secara langsung.

    “Jadi tiap tahun kita lakukan sayembara untuk menentukan logo hari jadi Jawa Tengah, termasuk Hari Jadi Ke-80 ini. Sehingga tidak semata-mata dari internal, tapi masyarakat luas untuk ikut berkontribusi,” ujar Agung.

    Dijelaskan, antusias masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti sayembara kali ini. Ada sebanyak 632 peserta yang mengirimkan karya logo.

    “Semua karya peserta sangat bagus. Sehingga dilakukan seleksi secara obyektif dan profesional,” ungkapnya.

    Menurutnya, logo yang terpilih dan ditampilkan bukan hanya sebagai angka, tetapi memiliki filosofi dan harapan bersama untuk Jawa Tengah ke depan.

    “Tentu makna dan filosofi logo seiring dengan visi misi Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah, serta tema Mapan dan Bertumbuh,” tambahnya.

    Sehingga, papar Agung, Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah menjadi momentum kesadaran dalam membangun dan berkontribusi secara bersama untuk Jawa Tengah lebih baik.

    “Perayaan akan digelar secara penuh kesederhanaan tapi memiliki nilai semangat untuk menjadi lebih baik, Ngopeni Nglakonh Jawa Tengah, sehingga bisa mapan dan bertumbuh,” terangnya.

    Lewat Laptop

    Di balik kemegahan logo 80 tahun HUT Jawa Tengah itu ada cerita seru sekaligus haru dari penciptanya.

    Yusup Kristiyanto harus berhari-hari corat-coret kertas HVS untuk menuangkan ide dengan penuh filosofis. Mulai dari huruf Jawa, tokoh pewayangan, hingga akhirnya menemukan inspirasi dari seekor burung Kepodang Emas.

    “Logo itu sebenarnya burung Kepodang Emas sedang memberi makan anaknya. Kalau dilihat angka delapan itu induknya dan nol itu anaknya. Keduanya bertemu paruhnya. Seperti induk memberi makan anaknya,” kata Yusup.

    Setelah sketsa di HVS, Yusup lantas memproses desain itu melalui laptop yang dibelinya bekas dengan harga Rp 800 ribu beberapa tahun lalu.

    “Laptop itu saya beli dari tukang servis, Rp 800 ribu. Kondisinya ya begitu adanya,” tuturnya.

    Bukan hanya itu, kemampuan mendesain logo ternyata didapat dari belajar otodidak. Yusup pernah bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan percetakan di Yogyakarta.

    Tiap hari ia akrab dengan buku. Di sela-selanya, ia getol membaca dan mempelajari desain kover buku yang dibaca.

    “Saya dulu hanya OB di sebuah usaha percetakan. Dari situ saya suka membaca dan belajar desain,” kisahnya.

    Bahkan Yusup pernah membuat buku cerita dan belajar anak dengan panduan bergambar.

    “Buku itu dicetak dan jual di toko-toko buku,” imbuhnya.

    Bermodal semangat, Yusuf kini dapat berbangga karena logo yang dilahirkan dari buah kreatifnya terpampang di platform-platform digital maupun baliho di daerah-daerah dalam Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah.

    “Saya senang dan saya asli orang Jawa Tengah yang membuat logo Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah,” ungkap Yusuf. (eko/redaksi)

    Source link

  • Jateng Jadi Barometer Kemerdekaan RI, Seperti Apa?

    Semarang, Infojateng.id – Tanggal 19 Agustus 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah genap berusia 80 tahun, sejak ditetapkan kali pertama kali oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), pada 19 Agustus 1945.

    Waktu 80 tahun adalah perjalanan usia yang sudah matang. Banyak pengalaman dan capaian.

    Penetapan secara defacto hari jadi Provinsi Jawa Tengah pada 19 Agustus 1945, didasarkan pada hasil sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

    Sidang tersebut digelar 19 Agustus 1945, dua hari setelah Indonesia merdeka. Salah satu keputusan sidang ini adalah membentuk delapan provinsi di tanah air. Salah satunya adalah provinsi Jawa Tengah. Lainnya provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.

    Pada sidang PPKI tersebut, Raden Pandji Soeroso diangkat sebagai Gubernur Jawa Tengah kali pertama. Dia menjabat cukup singkat dari 5 September 1945 hingga Oktober 1945.

    Setelah penetapan secara de facto melalui sidang PPKI, hari jadi Provinsi Jawa Tengah ditetapkan secara dejure, melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Tengah, yakni Perda Nomor 5 Tahun 2023.

    Perda ini mengatur perayaan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, disesuaikan dengan hasil putusan PPKI, yakni 19 Agustus 1945. Sampai 2025, Jawa Tengah telah mengalami 16 pergantian kepemimpinan gubernur.

    Dimulai dari Raden Pandji Soeroso, RMT Wongsonegoro, dilanjutkan R Boedijono (1949-1954). Lalu RMTP Mangoennegoro (1954-1958), R Soekardjo Mangoenkoesoemo (1958-1960), Munadi (1966-1974), dan Soeparjo Roestam (1974-1983).

    Kemudian Mochtar (1960-1966), HM Ismail (1983-1993), Soewardi (1993-1998), Mardiyanto (1998-2007), Ali Mufiz (2007-2008), Bibit Waluyo (2008-2013), Ganjar Pranowo (2013-2023), Penjabat Gubernur Nana Sudjana (5 September 2023-20 Februari 2025).

    Dan terbaru adalah Ahmad Luthfi, yang dilantik sebagai Gubernur Jawa Tengah 20 Februari 2025, untuk periode (2025-2030).

    Sejarawan Universitas Diponegoro (Undip), Prof Dr Singgih Tri Sulistiyono MHum, mengatakan, keputusan untuk memilih peringatan Hari Jadi Jawa Tengah pada 19 Agustus 1945 sangat tepat dan faktual.

    “Mengingat tanggal tersebut adalah fakta bahwa dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, PPKI mengamanahkan kepada pemerintah untuk membentuk struktur pemerintahan, terutama kewilayahan Republik Indonesia yang baru. Indonesia lalu dibagi menjadi delapan provinsi, dan salah satunya adalah Provinsi Jawa Tengah dengan gubernurnya pada waktu itu Raden Pandji Soeroso,” kata Singgih, Selasa (12/8/2025).

    Menurutnya, penetapan 19 Agustus 1945 sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, adalah didasarkan pada sumber de vacto dan de jure. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah lahir dalam kancah revolusi yang dapat mendorong semangat identitas historis.

    Pada saat itu, lanjutnya, Jawa Tengah lahir berdekatan dengan momen kemerdekaan Indonesia. Sehingga ada nilai perjuangan dan memiliki kontribusi penting dalam mempertahankan kemerdekaan.

    “Jateng merupakan barometer kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.

    Bagi Prof Singgih, kelahiran Jawa Tengah di masa revoluasi bisa menjadi bahan pembelajaran sejarah kepada siswa dan anak muda. Tujuannya agar mereka memiliki kebanggaan bahwa Jawa Tengah sudah lahir semenjak awal kemerdekaan.

    Dengan demikian, siswa dan anak muda akan memiliki rasa perjuangan, semangat, dan kebanggaan sebagai bagian dari kancah revolusi.

    “Pada usianya yang sudah 80 tahun, Jawa Tengah sudah menjadi bagian dari proses sejarah bangsa. Dinamika kaum muda saat ini, tidak cukup dengan pembelajaran sejarah romantik yang hanya mengingat masa lampau,” ungkap Prof Singgih.

    Agar dapat menghargai sejarah, lanjutnya, generasi muda butuh pengalaman yang realistik. Kemunculan kritik dan masukan bagi pemerintah sangat penting, sebagai semangat dan harapan untuk menuju Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang.

    Sementara itu, dari sisi anak muda, Duta Wisata Kabupaten Temanggung 2025, Muhammad Luthfi Firdaus, berpendapat, makna Hari jadi ke-80 Jawa Tengah sebagai pengingat bagi generasi milenial.

    “Bahwa kita punya warisan budaya dan sejarah yang harus dijaga. Ini menjadi momentum untuk membuktikan, anak muda harus siap menjadi bagian dari kemajuan daerah dengan cara yang kreatif dan relevan di era digital,” ucapnya.

    Sebagai generasi zilenial, dia berharap Jawa Tengah semakin ramah dan terbuka terhadap ide dan gagasan baru anak muda. Dia ingin melihat lebih banyak ruang bagi inovasi, wirausaha kreatif, dan kolaborasi, bisa mengangkat potensi daerah ke level yang lebih luas.

    “Ke depan kontribusi yang akan kami lakukan untuk Jawa Tengah, yakni terus mempromosikan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif Jawa Tengah melalui media digital dan kegiatan kolaborasi lintas sektor. Anak muda bisa jadi jembatan antara kearifan lokal dan tren global,” ujarnya.

    Mewakili anak muda, dia juga berharap para pemimpin Jawa Tengah dapat melihat anak muda sebagai mitra strategis dalam membangun daerah. Berilah kepercayaan dan kesempatan, karena energi muda dapat menjadi mesin penggerak inovasi untuk masa depan daerah yang lebih baik.

    Rangkaian Acara

    Peringatan Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Tengah tahun 2025, akan diisi rangkaian acara dari tanggal 18-24 Agustus 2025. Digelar roadshow di tiga kabupaten/kota. Yakni Batang, Jepara, dan Kota Semarang.

    Berikut Jadwalnya:

    Batang:

    • 18 Agutus malam: Jateng Bersholawat 18 di Alun-alun
    • 19 Agustus pagi: Upacara peringatan Hari Jadi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)

    Jepara:

    • 19 Agustus malam: Opening Ceremony Hari Jadi ke-80 di Alun-alun Jepara, Dihibur NDX AKA
    • 20 Agustus: One Day Trip Karimunjawa. Melibatkan bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota se-Jawa Tengah
    • 23 Agutus : Jepara Art Carnival dimulai pukul 14.00 WIB. Rute Tugu Kartini Jepara berakhir di Alun-alun Kabupaten Jepara
    • 24 Agustus: Fun Walk di Alun-alun Jepara, dilanjut Festival 10.000 Mangkok Soto pecahkan Rekor MURI.

    Kota Semarang:

    • 20-22 Agustus: Pameran/Expo UMKM, Kuliner, dan Jamu, di Halaman Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah
    • 21-22 Agustus: Job Fair di Kantor Disnakertrans Jawa Tengah oleh puluhan perusahaan Jateng
    • 21 Agustus malam: Parade Seni Budaya mulai Tugu Air Mancur Pahlawan finish Mapolda Jateng
    • 24 Agustus: Closing Ceremony, Lapangan Pancasila Simpang Lima, menampilkan grub band Gigi dan Setia Band.

    (eko/redaksi)

    Source link

  • Kapolres Pekalongan Gelar Pengajian dan Santunan Anak Yatim Piatu di Rumah Dinas

    Polres Pekalongan – Polda Jateng –  Tribratanews.jateng.polri.go.id I  Kapolres Pekalongan, AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si bersama Ibu Ketua Cabang Bhayangkari Cabang Pekalongan Ibu Rosna Rachmad C. Yusuf, menggelar acara pengajian dan santunan anak yatim piatu di rumah dinas Kapolres Pekalongan pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat Polres Pekalongan, termasuk Wakapolres Kompol Muhammad Nurkholis, S.H., beserta Ibu, serta para Kabag, Kasat, Kasie, Kapolsek, Polwan, dan ASN Polres Pekalongan.

    Acara dimulai dengan pembacaan Surat Yasin yang diikuti dengan pemberian santunan kepada 35 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Al Maktab Simbang Kulon. Acara yang dihadiri juga oleh pimpinan panti, K.H. Mirza Khasbullah, ini menjadi momen penuh haru dan kebersamaan. Santunan diberikan langsung oleh AKBP Rachmad.

    Dalam sambutannya, Kapolres menekankan pentingnya berbagi kepada sesama, khususnya kepada anak-anak yatim piatu yang membutuhkan perhatian lebih.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap anak-anak yatim piatu, sekaligus sebagai wujud tanggung jawab sosial kami di Polres Pekalongan. Semoga santunan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban mereka dan memberikan semangat untuk terus berkarya,” ujarnya.

    Tak hanya pemberian santunan, acara juga dilanjutkan dengan ramah tamah antara para undangan dan anak-anak yatim piatu. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres dan Ibu Ketua Bhayangkari mengajak para peserta untuk saling berbagi kebahagiaan dan mendalami makna dari berbagi dalam kehidupan sehari-hari.

    KH. Mirza Khasbullah selaku pimpinan Panti Asuhan Al Maktab Simbang Kulon, yang turut hadir dalam kegiatan ini, juga memberikan doa dan harapan agar seluruh anak yatim piatu senantiasa diberikan keberkahan dan pertolongan.

    “Kami sangat mengapresiasi kepedulian Polres Pekalongan terhadap anak-anak kami. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada semuanya,” ungkapnya.

    Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Mirza Khasbullah, yang mengharapkan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan untuk seluruh umat, khususnya bagi anak-anak yatim piatu yang hadir dalam acara tersebut.

    Santunan ini menjadi bukti nyata dari komitmen Polres Pekalongan dalam menjalankan tugas sosialnya serta memberikan dukungan moral dan materi kepada mereka yang membutuhkan. (afk)

  • Industri Furnitur Indonesia Butuh Inovasi Mesin, Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing

    Jepara, Infojateng.id – Permintaan furnitur diperkirakan akan tetap melonjak, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.

    Lokasi Indonesia yang strategis dan kemampuan produksi yang terus berkembang menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor yang strategis.

    Industri furnitur yang memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar membuat para pelaku industri furnitur di Indonesia, termasuk di Jepara terus memperbaharui permesinan.

    Inovasi Mesin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri ini.

    Hal ini disampaikan Ketua Umum IFPF Indonesia Furniture & Craft Promotion Forum (IFPF), Erie Sasmito dalam Seminar perkayuan ”WOODWORKING TRANSFORMATIONS, More Machinery, Beyond Furniture Production in Indonesia” di D’season Hall, Selasa (12/8/2025).

    Menurutnya, inovasi di permesinan sangat membantu industri furnitur untuk efisiensi produksi. Tidak dipungkiri, mesin-mesin terbaru terus berkembang.

    Jika pengusaha tidak mengikuti perkembangan ini, dapat dipastikan industri furnitur di Indonesia, termasuk di Jepara tidak mampu bersaing di pasar global. Terlebih produk-produk serupa dari China, Vietnam, dan India turut membanjiri pasar global.

    ”Kami sangat menyambut baik industri terkini. Kita ingin melihat supporting mesin industri untuk meningkatkan produktivitas,” ungkap Erie.

    Menurutnya, mesin-mesin yang dibuatkan untuk industri furniture Indonesia harus sesuai dengan karakter produk Indonesia yang menonjol pada sisi seni. Sehingga tidak semua mesin relevan.

    ”Furnitur Indonesia ini menonjol pada seninya. Maka sentuhan perajin masih sangat penting,” jelasnya.

    Dia mencontohkan, inovasi Mesin ukir CNC saat ini terus berkembang. Terakhir mesin ini memiliki 36 mata pisau. Para pelaku industri ini ingin melihat perkembangan mesin ini.

    Sementara Ketua Umum Indonesion Sawmill and Woodworking Association (ISWA), Wiradadi Soeprayogo menyebut, mesin berperan penting pada efisiensi produksi pengolahan kayu.

    Dari Kayu gelondong hingga produk jadi, biaya produksi yang dibutuhkan mencapai 60 persen. Oleh karena itu sangat dibutuhkan mesin untuk efisiensi produksi.

    ”Mesin ini tidak berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Hanya butuh upgrade skill, dengan pelatihan-pelatihan untuk menggunakan mesin-mesin terbaru,” kata Wiradadi.

    Penyelenggara seminar sekaligus Project Director Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu IFMAC- WOODMAC, Cloudinia J Dieter, menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya mendorong kolaborasi industri untuk transformasi furniture dan pengerjaan kayu di Indonesia.

    Seminar ini untuk memperkenalkan kegiatan pameran internasional yang akan di selenggarakan bersamaan dengan interzum jakarta (Trade Fair for Furniture Production and Interior Design), dan IHFI (International Hardware Fair Indonesia).

    Kolaborasi strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pameran IFMAC WOODMAC yang sudah berkembang sangat pesat, menciptakan ekosistem sinergis yang menghubungkan seluruh rantai nilai produksi furnitur dan pengerjaan kayu di bawah satu atap, mencakup bahan baku, komponen, fitting, alat dan mesin produksi canggih.

    Pameran IFMAC WOODMAC 2025 merupakan peluang strategis bagi bisnis yang ingin berkembang di industri furniture dan permesinan kayu Indonesia yang dinamis.

    IFMAC WOODMAC akan diselenggarakan di Hall B3 dan C3 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada tanggal 24-27 September 2025 mendatang. (eko/redaksi)

    Source link

  • Kapolres Pekalongan dan Ketua Bhayangkari Tekankan Peran Strategis Bhayangkari dan Polwan

    Polres Pekalongan – Polda Jateng –  Tribratanews.jateng.polri.go.id I  Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si., bersama Ketua Bhayangkari Cabang Pekalongan Ibu Rosna Rachmad C. Yusuf menggelar tatap muka dengan jajaran Bhayangkari dan Polwan, Sabtu (09/08/2025), di Aula Mapolres Pekalongan.

    Kegiatan ini turut dihadiri Wakapolres Pekalongan Kompol Muhammad Nurkholis, S.H beserta istri, para Kabag, Kasat, dan Kapolsek jajaran bersama ibu Bhayangkari, ASN Polres Pekalongan, serta seluruh anggota Bhayangkari Cabang Pekalongan.

    Dalam arahannya, Kapolres menegaskan pentingnya peran Bhayangkari dalam mendukung tugas suami sebagai anggota Polri, baik di ranah keluarga maupun sosial.

    “Bhayangkari adalah pendamping setia yang memberi semangat, membangun suasana rumah tangga harmonis, dan mendidik anak dengan nilai kejujuran, disiplin, serta cinta tanah air. Jaga nama baik keluarga dan institusi, baik di dunia nyata maupun media sosial, dan hindari gaya hidup hedonis,” kata Kapolres.

    Kapolres juga menyoroti peran Bhayangkari sebagai anggota organisasi yang aktif, solid, dan menjadi pelopor hidup sederhana. Ia menambahkan bahwa Polwan di jajaran Polres Pekalongan harus tampil humanis, profesional, dan menjadi pelindung bagi perempuan serta anak.

    Sementara itu, Ketua Bhayangkari Cabang Pekalongan Ibu Rosna Rachmad menekankan agar anggota Bhayangkari selalu mendukung tugas suami dengan kesabaran, empati, dan keikhlasan.

    “Bhayangkari harus menjaga keharmonisan rumah tangga sebagai fondasi ketenangan batin anggota Polri. Bijaklah di media sosial, jangan memamerkan kemewahan, dan jangan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan agar setiap anggota Bhayangkari menjalin solidaritas, menghindari konflik internal, dan aktif dalam program sosial seperti penanggulangan stunting, ketahanan pangan, serta literasi keluarga.

    Kegiatan tatap muka ini diakhiri dengan pesan bersama agar Bhayangkari dan Polwan menjadi figur perempuan yang kuat, bijak, dan menginspirasi. Keduanya diharapkan mampu menjaga kekompakan, saling mendukung, serta menjadi penggerak perubahan positif di tengah masyarakat maupun di lingkungan Polri. (afk)

  • KKNT IPB Dorong Daya Saing dan Pengembangan Sidawung Koffie

    Batang, Infojateng.id – Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, terus berbenah mengembangkan potensi ekonomi dan pariwisata lokal.

    Di tengah hamparan kebun dan udara sejuk pegunungan, berdirilah Sidawung Koffie, sebuah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) unggulan yang tak hanya menyajikan cita rasa kopi khas desa, tetapi juga menjadi pintu gerbang wisata bagi pengunjung.

    Mendukung potensi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University 2025 hadir melalui Program Pengembangan UMKM Desa Tombo.

    Fokus utama diarahkan pada peningkatan daya saing dan pengembangan kawasan Sidawung Koffie agar semakin siap menjadi ikon wisata kopi yang membanggakan.

    Program dibagi menjadi dua bagian. Pertama, Kolaborasi Pengembangan UMKM Ikonik (KOPI), yang diawali dengan wawancara dan analisis SWOT untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman.

    Hasilnya diwujudkan dalam pemasangan plang penunjuk arah di dua titik strategis Pertigaan Bina Garut dan Persimpangan Puncak Tombo serta pembuatan infografis branding yang memuat profil dan keunggulan Sidawung Koffie.

    Langkah ini diharapkan membantu promosi dan mempermudah wisatawan menemukan lokasi.

    Kedua, Desain Pengembangan Sidawung Koffie, yang menyajikan rancangan visual untuk entrance gate, area parkir, VIP roomSidawung Market, dan stage live music.

    Desain ini disertai RAB, poster, dan video animasi, memberikan gambaran nyata seperti apa wajah Sidawung Koffie ke depan lebih tertata, fungsional, dan memiliki daya tarik agrowisata.

    Pengelola Sidawung Koffie Shodikin menyampaikan, apresiasinya atas dukungan KKNT IPB University.

    “Program ini sangat membantu kami, tidak hanya dalam promosi, tapi juga memberi gambaran jelas arah pengembangan usaha ke depan. Plang dan infografis membuat Sidawung Koffie lebih mudah dikenali pengunjung,” kata Shodikin saat ditemui di Sidawung Koffie Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Senin (11/8/2025).

    Koordinator Program Pengembangan Desain, Azizah Rahmawati menegaskan, pentingnya manfaat strategis dari kegiatan ini.

    “Tujuan kami adalah memastikan Sidawung Koffie memiliki landasan yang kokoh untuk pertumbuhan yang berkelanjutan” terang Azizah.

    Dia berharap, desain dan strategi branding yang dikembangkan dapat menjadi pedoman jangka panjang, menarik lebih banyak wisatawan, serta membuka peluang ekonomi baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga Desa Tombo.

    Melalui rangkaian program ini, Sidawung Koffie diharapkan, tak hanya menjadi ikon UMKM, tetapi juga magnet agrowisata yang mampu menggerakkan roda ekonomi, memperkuat identitas desa, dan menempatkan Kabupaten Batang sebagai salah satu destinasi wisata kopi yang patut diperhitungkan di Jawa Tengah. (eko/redaksi)

    Source link

  • Polres Pekalongan Gandeng Bulog, Warga Bisa Beli Beras Murah sampai 20 Agustus

    Polres Pekalongan – Polda Jateng –  Tribratanews.jateng.polri.go.id I Dalam upaya membantu masyarakat dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, Polres Pekalongan bekerja sama dengan Bulog Pekalongan menggelar bazar pangan murah, khususnya untuk komoditas beras. Kegiatan ini dilaksanakan serentak di beberapa Polsek pada Jumat 0(8/08/2025) dan akan berlangsung hingga 20 Agustus 2025.

    Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.H mengatakan, bazar ini merupakan bentuk dukungan terhadap program Presiden terkait ketahanan pangan dan kestabilan harga di tengah masyarakat.

    “Hari ini Polres Pekalongan bersama Bulog melaksanakan bazar pangan murah di beberapa Polsek. Kita mendukung penuh program Bapak Presiden terkait ketahanan pangan, sekaligus menjaga kestabilan harga ekonomi di masyarakat,” ujarnya.

    Menurutnya, harga beras di pasaran saat ini berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram. Melalui bazar ini, Polres Pekalongan dan Bulog menyalurkan beras kualitas baik dengan harga Rp 11.000 per kilogram.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk menurunkan dan mendistribusikan beras kepada masyarakat dengan harga lebih murah. Antusias masyarakat luar biasa, karena di tengah kondisi harga beras yang stabil sekalipun, mereka tetap sangat terbantu,” kata Kapolres.

    Pada kegiatan kali ini, Polres Pekalongan menyiapkan sekitar 13,5 ton beras untuk didistribusikan. Ke depan, pihaknya menargetkan penyaluran antara 5 hingga 10 ton beras per hari dengan dukungan Bulog.

    Bazar pangan murah ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga harga beras tetap terjangkau, sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Pekalongan semakin kuat. (afk)

  • Kodim Batang Gelar Apel Kesiapsiagaan, Waspadai Kerawanan Bencana

    Batang, Infojateng.id – Kodim 0736/Batang menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana bertempat di halaman Makodim Batang, Senin (11/8/2025).

    Apel tersebut digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

    Kegiatan melibatkan personel TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) serta relawan.

    Apel gabungan ini dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Inf Andhika Baroto Chrishastantyo, dan dihadiri oleh jajaran instansi terkait.

    Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan gelar peralatan evakuasi dan penanggulangan bencana dari masing-masing unsur sebagai bentuk kesiapan logistik dan sumber daya.

    Letkol Inf Andhika Baroto Chrishastantyo menegaskan, tujuan apel kesiapsiagaan ini untuk mensinergikan seluruh instansi pemerintah dan elemen masyarakat dalam menghadapi bencana serta upaya mitigasi bencana. Baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kapasitas dalam kemampuan menghadapi bencana.

    “Bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab instansi pemerintah, namun tanggung jawab kita semua,” jelas Andhika.

    Dikatakannya, Kabupaten Batang merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi, seperti tanah longsor, banjir maupun bencana kebakaran yang rawan akan terjadi.

    “Lewat apel siaga bencana ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi manifestasi kesiapan TNI, Polri dan pemerintah daerah maupun berbagai komponen masyarakat dalam mengatisipasi hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

    Apel kesiapsiagaan bencana alam secara terpadu dapat mewujudkan ketangguhan TNI/Polri dan aparat Pemerintahan Kabupaten Batang dalam menghadapi dan memberi rasa nyaman kepada masyarakat.

    Dengan adanya rasa aman dan nyaman masyarakat dapat bekerja dengan maksimal sehingga perekonomian otomatis berkembang dengan baik.

    “Semoga di Kabupaten Batang khususnya dan di Jawa Tengah pada umumnya dijauhkan dari berbagai bencana alam dan mendapat lindungan dari Allah SWT,” tandasnya. (eko/redaksi)

    Source link